search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Stasiun Luar Angkasa China Akan Hantam Bumi
Kamis, 26 Oktober 2017, 13:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Beritabali.com, Beijing. Stasiun luar angkasa pertama China, Tiangong 1, dilaporkan akan menghantam Bumi dalam waktu dekat dengan bentuk hujan debu berapi.
 
China telah melapor kepada PBB bahwa Tiangong 1 dapat memasuki atmosfer pada awal tahun depan. Saat hal tersebut terjadi, panas dan tekanan yang ekstrem akibat kecepatan yang dapat melebihi 24.000 km/jam akan menghancurkan stasiun luar angkasa yang memiliki bobot 8,5 ton itu.
 
[pilihan-redaksi]
Meski demikian, pakar astronomi Bill Ailor mengatakan bahwa kemungkinan tersisanya beberapa komponen berkat struktur berlapis yang dimiliki Tiangong 1.
 
Badan antariksa China CNSA (China National Space Administration) juga menyebut kemungkinan dari serpihan Tiangong 1 akan berjatuhan di atas laut dan tidak akan menimbulkan bahaya.
 
Sementara itu, pakar astronomi lainnya Jonathan McDowell mengatakan bahwa akan sangat sulit untuk memperkirakan lokasi stasiun luar angkasa tersebut akan jatuh.
 
"Hal itu benar-benar tidak bisa dikendalikan. Ada kemungkinan timbulnya kerusakan, seperti hujan material metal yang dapat menembus atap rumah. Namun, jangkauannya tidak akan luas," katanya.
 
Tiangong 1 yang diluncurkan pada 2011, telah menjalankan tiga misi selama di luar angkasa, termasuk misi yang melibatkan Liu Yang dan Wang Yaping sebagai astronot perempuan pertama China.
 
Stasiun luar angkasa itu tidak direncanakan untuk digunakan lebih dari dua tahun, namun masih beroperasi hingga 2016 yang pada akhirnya layanan data di dalamnya dimatikan. Beberapa bulan kemudian, pihak CNSA kehilangan kendali sepenuhnya terhadap Tiangong 1 akibat kegagalan teknis dan mekanis.
 
Walau demikian, stasiun luar angkasa itu tidak sepenuhnya menghilang. Pada Mei tahun ini, China mengatakan kepada badan PBB Committee on the Peaceful Uses of Outer Space (COPUOS) bahwa mereka akan terus memantau pergerakan Tiangong 1 dan melaporkan perkembangannya hingga detik terakhir.
 
Kita semua pun dapat melacak keberadaan Tiangong 1 melalui tautan berikut ini. [bbn/idc/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami