search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jokowi Percayakan Keamanan Papua ke Lenis
Rabu, 1 November 2017, 07:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com, Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempercayakan sepenuhnya masalah keamanan Papua kepada Lenis Kogoya selaku staf khusus bidang pembangunan daerah tersebut.
 
Hal ini disampaikan Lenis Kogoya usai menggelar pertemuan internal bersama Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2017) siang.
 
"Masalah keamanan Freeport, Pak Presiden mempercayakan saya untuk koordinasi di daerah untuk keamanan. Garis besarnya masalah keamanan di Papua. Saya sampaikan punya kepala suku. Kami selama ini perang suku di Timika dan Tolikara yang bisa menyelesaikan cuma saya," ujar Lenis di area Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2017).
 
Ia memastikan bakal memegang kepercayaan Jokowi untuk ikut serta menjaga keamanan di Papua dari berbagai konflik yang terjadi disana.
 
"Semua orang tahu, saya turun pasti aman. Sekarang itu semua minta keadilan. Kalau saya turun aman, berarti pihak keamanan dan kebijakkan hukum pun harus sama-sama tegak. Ini kita harus sama-sama tegas," katanya.
 
Lenis mengungkapkan, baru-baru ini ada dua orang pelaku penembakan yang menyebabkan daerah Papua sempat ditetapkan status keamanannya siaga satu.
 
"Ya, yang menembak ada dua, meninggal. Dibilang juga siaga satu. Saya sendiri bisa koordinasi dengan masyarakat yang di lingkungan itu, tapi ada cara yang sampaikan agar jangan kekerasan dulu. Semua kekerasan kita berhentikan dulu. Sekarang pemerintah, Freeport, suku adat, duduk dulu. Ini maunya seperti apa ini. Pasti solusinya cepat selesai," tuturnya.
 
Ia meyakini, jika kekerasan di Papua juga dilawan dengan kekerasan maka konflik disana tidak akan selesai.
 
"Freeport sudah hancur-hancuran, pertambangan hancur-hancuran. Nanti kita rugi juga. Bukan orang Amerika saja rugi, Indonesia juga rugi. Jadi, ini jangan sampai kita memancing masalah sampai keluar. Untuk itu, kami merangkul mereka untuk mediasi," tandasnya.[bbn/idc/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami