search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Minim Prasarana, 7 Sekolah Gelar UNBK Bergabung dengan Sekolah Lain
Senin, 9 April 2018, 18:55 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com.Tabanan, Minimnya sarana berupa fasilitas computer, mengakibatkan tujuh sekolah SMA di Tabanan menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bergabung dengan sekolah lainnya.
 
[pilihan-redaksi]
I Ketut Sudarma, Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Tabanan menyebutkan 7 sekolah yang bergabung di sekolah terdekat untuk mengikuti UNBK, diantaranya, SMAN 1 Kediri di ke SMKN 1 Tabanan, SMAN 1 Marga di ke SMKN 2 Tabanan, SMA 1 TP 45 Tabanan ke SMAN 2 Tabanan, SMA Kerta Wisata Tabanan ke ke SMK Triatmajaya, SMA Surya Wisata ke ke SMK Triatmajaya, SMK PGRI Tabanan ke ke SMKN 3 Tabanan dan SMA Saraswati 1 Tabanan ke SMK Saraswati 3.
 
"Mereka bergabung karena kurangnya prasarana, dan sebelumnya sudah berkoordinasi jauh hari sebelum UN dimulai," jelasnya, Senin (9/4).
 
Lebih lanjut, kata dia jumlah total siswa SMA di Tabanan yang mengikuti UNBK sebanyak 2.855 dengan jumlah 18 sekolah.  Total sekolah di Tabanan terdapat 14 SMA dan 4 SMK. Sudarma menjelaskan semuanya mengikuti sistem UNBK, tetapi ada yang mandiri dan gabung di sekolah lain. UNBK untuk tingkat SMA berlangsung selama 4 hari, mulai Senin (9/5) sampai Kamis (12/5) dengan empat mata pelajaran yang diujikan. Untuk Senin mendapatkan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Selasa, Matematika, Rabu, Bahasa Inggris dan Kamis Mata Pelajaran Pilihan. 
 
[pilihan-redaksi2]
Sementara itu proses UNBK SMA di Tabanan sempat terganggu karena token (kode) lama muncul dari pusat sehingga sempat diundur selama 15 menit. Seperti yang dialami SMA I Kediri yang gabung UNBK di SMKN 1 Tabanan. “Untuk sesi pertama tadi sempat mundur 15 menit karena token tidak tepat waktu muncul dari pusat. Sehingga siswa harus menunggu,” ujar 
Kepala SMAN 1 Kediri, I Wayan Sukaya. 
 
Diakuinya, SMA I  Kediri bergabung di SMKN I Tabanan karena keterbatasan sarana dan prasarana seperti kurangnya komputer yang saat ini baru dimiliki 60 unit, dan kurangnya laboratorium yang baru dimiliki 1 gedung. "Ini yang menjadi kendala, sehingga siswa kami UN 2018 perdana menggunakan sistem UNBK," ujarnya. 
 
Menurutnya, untuk bisa menggelar UNBK secara mandiri, dari siswa kelas III yang saat ini dimiliki berjumlah 462, harusnya memiliki komputer 160 unit, dan 3 gedung laboratorium. Meskipun demikian UNBK tahun depan pihaknya akan berusaha agar bisa menggelar UNBK secara mandiri dengan menggunakan dana BOS, APBD serta berkoordinasi dengan komite sekolah. Salah satu peserta UNBK SMA, I Made Ari Sudana (18) mengakui lambanya muncul token dari pusat sedikit mengganggu konsentrasi. (bbn/nod/rob) 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami