Pertumbuhan Ekonomi Bali Triwulan I 2018 Melambat
Selasa, 8 Mei 2018,
11:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com.Denpasar, Ekonomi Bali Triwulan I-2018 bila dibandingkan triwulan I-2017 (y-on-y) tumbuh 5,68% atau melambat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebelumnya 6,24%.
[pilihan-redaksi]
Pertumbuhan tertinggi tercatat pada lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial yakni sebesar 9,29%. Pada sisi pengeluaran, konsumsi LNPRT dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) merupakan komponen dengan pertumbuhan yang tinggi dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 12,18% dan 6,98%.
Pertumbuhan tertinggi tercatat pada lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial yakni sebesar 9,29%. Pada sisi pengeluaran, konsumsi LNPRT dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) merupakan komponen dengan pertumbuhan yang tinggi dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 12,18% dan 6,98%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Adi Nugroho mengatakan total perekonomian Bali pada triwulan I-2018 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp36,92 triliun.
"Secara (q-to-q) atau jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi Bali triwulan I-2018 tercatat tumbuh sebesar 0,09%," sebutnya, Senin (7/5) di Denpasar.
[pilihan-redaksi2]
Lebih lanjut, ia merinci dari sisi lapangan usaha pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pertambangan dan penggalian sebeesar 6,79%. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh ekspor dan perubahan inventori dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 7,625% dan 2,26%.
Lebih lanjut, ia merinci dari sisi lapangan usaha pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pertambangan dan penggalian sebeesar 6,79%. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh ekspor dan perubahan inventori dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 7,625% dan 2,26%.
Struktur ekonomi Bali di triwulan I-2018 masih didominasi oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum dengan distribusi sebesar 23,26% diikuti oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 14,28%.
Sementara distribusi terbesar pada triwulan I-2018 dari sisi komponen pengeluaran yaitu komponen ekspor (57,53%) diikuti konsumsi rumah tangga (46,37%). Sedangkan kontribusi dari komponen impor sebagai komponen pengurang tercatat sebesar 44,87%. (bbn/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rob