search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemanfaatan Komoditi Cengkeh Tidak Hanya Untuk Industri Rokok
Minggu, 22 Juli 2018, 15:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Beritabali.com, Buleleng. Meskipun komoditi cengkeh menghadapi tantangan di industri rokok karena konteks pemanfaatan sedang ditekan, tetapi cengkeh bisa dialihkan ke industri pengolahan lainnya.
 
[pilihan-redaksi]
"Banyak industri, yang dapat dijajaki dengan komoditi cengkeh tersebut," Ungkap Sekjen Asosiasi  Petani Cengkeh Indonesia, Ketut Budiman, Sabtu, (21/7) di Buleleng.
 
Ia juga menyebutkan para petani cengkeh juga dapat memanfaatkan penyulingan dari daun-daun cengkeh tersebut, sehingga tetap memiliki nilai ekonomis. Untuk meningkatkan penghasilan, Menurutnya para petani cengkeh dalam hal ini harus memperhatikan beberapa hal juga mulai dari jaringan, strategi, kelembagaan yang kuat dan mutu yang juga tetap diperhatikan.
 
"Jejaring harus bagus, dalam usaha tani maupun bisnis apapun tentu perlu strategi. Bagaimana mungkin kita dapat melempar bahan atau produk  dengan harga murah begitu saja, Kelembagaan harus kuat. Jangan sampai subak atau abian justru malah dimarginalkan, standar produk harus diberikan juga serta mampu tingkatkan dan pertahankan mutu dari komoditi cengkeh. Mutu cengkeh di Bali bisa dikatakan, sama dengan di daerah Ambon. Jika dilihat dari harga cukup pontensial." paparnya.
 
[pilihan-redaksi2]
Saat ini, kata dia dari sisi penghasilan komiditi cengkeh dinilai telah mampu meningkatkan perekonomian para petani dan masyarakat di sekitar perkebunan cengkeh. Ini dilihat pada musim panen raya misalnya, para petani cengkeh bisa memperoleh rata-rata pendapatan Rp60 juta hingga Rp80 juta untuk per hektarnya. Selain itu, Budiman menuturkan penanaman cengkeh juga merupakan upaya dalam konservasi lahan untuk menghindari erosi 
 
"Jika tidak dimanfaatkan dengan baik, dengan lahan tidak ditanami pohon cengkeh atau kopi tentu bisa menimbulkan erosi. Karena, pohon Kopi dan Cengkeh disebut tanaman penyerapan air." katanya.
 
Sementara itu, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Holtikuktura dan Perkebunan Provinsi Bali, Lanang Aryawan menjelaskan dari kontribusi pendapatan di sektor perkebunan memang Cengkeh berada di urutan ketiga setelah komoditi Kakao dan kopi. (bbn/aga/rob)

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami