Simakrama Sebagai Pelaksanaan dari Pemerintahan yang Bersih
Sabtu, 28 Juli 2018,
16:20 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Berselang sebulan terakhir masa jabatan Gubernur yang diemban Made Mangku Pastika, ia menegaskan pentingnya Simakrama sebagai perwujudan tiga pilar dari pelaksanaan pemerintahan yang baik dan bersih (good & clean governace) yakni adanya akuntabilitas, transparansi dan partisipasi publik. Ketiadaan salah satu pilar dinilai sebuah ciri pemerintahan yang buruk.
[pilihan-redaksi]
Menyimak arti Simakrama, kata Pastika sejatinya adalah pertemuan untuk mempererat jalinan persudaraan atau silaturahim (menyama braya). Namun ketika dikaitkan dengan konteks pemerintahan, Simakrama adalah pertemuan antara pemimpin dan rakyatnya sebagai saluran menyampaikan aspirasi dan mengukur sejauh mana aspek pemerintahan yang baik dijalankan.
Menyimak arti Simakrama, kata Pastika sejatinya adalah pertemuan untuk mempererat jalinan persudaraan atau silaturahim (menyama braya). Namun ketika dikaitkan dengan konteks pemerintahan, Simakrama adalah pertemuan antara pemimpin dan rakyatnya sebagai saluran menyampaikan aspirasi dan mengukur sejauh mana aspek pemerintahan yang baik dijalankan.
"Diperlukan keberanian, kerendahan hati dan kesabaran dalam bersimakrama, karena tugas pemerintah harus siap terima usulan, keluhan, kritik bahkan makian orang, disiarkan secara langsung pula," ujarnya, saat Simakrama di Taman Budaya Art Centre, Denpasar, Sabtu (28/7).
Simakrama di Bali, menurutnya baru pertama kali di dunia, karena tidak banyak para pemimpin yang langsung menemui rakyatnya dan membahas persoalan yang ada di masyarakat. Maka dari itu, ia mengharapkan Simakrama akan tetap dilanjutkan di pemerintahan gubernur berikutnya. (bbn/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rob