Tari Sang Hyang Grodog Sebagai Persembahan Aci Sakral di Lembongan
Selasa, 31 Juli 2018,
13:35 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.
Beritabali.com, Klungkung. Tari Sang Hyang Grodog salah satu tarian yang sakral yang dikeramatkan di Desa Lembongan. selama ini Sang hyang Grodog jumlahnya pun bukan hanya satu atau dua tetapi sekaligus ada 23 jenis Sang Hyang, yang kemudian dipersembahkan sebagai aci sakral di desa Pakraman Lembongan.
[pilihan-redaksi]
Rangkaian upacaranya diawali dengan matur piuning pada tanggal 28 Juni 2018. Untuk upacara Aci Sang Hyang Grodog akan berlangsung selama 11 hari, yakni dari tanggal 19 Juli-30 Juli 2018. Adapun 23 jenis Sang Hyang Grodog tersebut yaitu Sang Hyang Sampat, Sang Hyang Bumbung, Sang Hyang Penyalin, Sang Hyang Lingga,Sang Hyang Joged, Sang Hyang Dukuh Ngaba Cicing.
Rangkaian upacaranya diawali dengan matur piuning pada tanggal 28 Juni 2018. Untuk upacara Aci Sang Hyang Grodog akan berlangsung selama 11 hari, yakni dari tanggal 19 Juli-30 Juli 2018. Adapun 23 jenis Sang Hyang Grodog tersebut yaitu Sang Hyang Sampat, Sang Hyang Bumbung, Sang Hyang Penyalin, Sang Hyang Lingga,Sang Hyang Joged, Sang Hyang Dukuh Ngaba Cicing.
Selain itu jenis lainnya Sang Hyang Grodog diantaranya; Sang Hyang Jaran, Sang Hyang Dukuh Masang Bubu, Sang Hyang Sampi, Sang Hyang Bangu-Bangu, Sang Hyang Kebo, Sang Hyang Tiling-Tiling, Sang Hyang Enjo-Enjo, Sang Hyang Manjangan, Sang Hyang Tutut, Sang Hyang Jangolan Dukuh Ngaba Penyu, Sang Hyang Barong, Sang Hyang Kelor, Sang Hyang Capah,Sang Hyang Perahu, Sang Hyang Sumbul, Sang Hyang Payung & Sang Hyang Bunga.
I Nyoman Murta selaku ketua panitia menyampaikan Rangkaian upacara Aci Sang hyang Grodog diakhiri upacara Ngeluar/Ngelebar dan penurunan widiadara dan widiadari sebagai ucapan rasa syukur, kedamaian dan kegembiraan atas turunnya berkah para dewa. Melalui penurunan widiadara dan widiadari dari atas Sang Hyang Bunga diibaratkan sebagai simbol menebarkan keharuman di jagat Lembongan.
Prosesi awal upacara Ngeluar/Ngelebar yang ditandai dengan mepeed Ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Lembongan dengan membawa sanganan yasa dari empat penjuru mata angin dengan warna yang berbeda di awali dari Utara dengan warna hitam, Timur dengan warna putih, Selatan dengan Warna merah dan Barat dengan warna kuning yang berkumpul dan pusatkan di Perempatan Catus Pata Desa Pakraman Lembongan.
“Salah satu tujuannya untuk melestarikan warisan budaya leluhur Lembongan. Mengimplementasikan nilai budaya adi luhung yang terkandung didalam warisan budaya Sanghyang Grodog seperti meningkatkan kesadaran diri dan mempererat kerjasama dan gotong royong dan mewujudkan keselarasan dan keseimbangan alam semesta yang diimplementasi melalui konsep Tri Hita Karana,” Ujar Murta.
[pilihan-redaksi2]
Bupati Suwirta juga sempat menghadiri puncak Upacara Aci Sang Hyang Grodog di Desa Pekraman Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Dalam acara tersebut juga dihadiri Ny Ayu Suwirta, FKPC nusa Penida, perbekel Desa Lembongan Ketut Gede Arjaya, beserta undangan lainnya. Upacara ini digelar di Perempatan Catus Pata, Desa Pakraman Lembongan, Senin (30/7) malam.
Bupati Suwirta juga sempat menghadiri puncak Upacara Aci Sang Hyang Grodog di Desa Pekraman Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Dalam acara tersebut juga dihadiri Ny Ayu Suwirta, FKPC nusa Penida, perbekel Desa Lembongan Ketut Gede Arjaya, beserta undangan lainnya. Upacara ini digelar di Perempatan Catus Pata, Desa Pakraman Lembongan, Senin (30/7) malam.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta sangat berterima kasih kepada masyarakat Lembongan karena sudah menjaga adat dan tradisi yang sudah ada dari dulu. Meskipun dalam perkembangan pariwisata di Nusa Lembongan sangat pesat, tetapi prosesi Sang Hyang Grodog yang sudah berjalan harus tetap dilaksanakan sebagai bukti rasa syukur kepada Ida Sang Hyang widhi Wasa. Pihaknya juga berharap kebudayaan, adat, dan tradisi terus dijaga kelestariannya, sehingga nanti upacara ini bisa menjadi daya tarik tersendiri sebagai penunjang pariwisata di Nusa Penida, dan Lembongan pada khususnya. Dan kedepan Pemerintah sudah membuatkan program pemebuatan panggung terbuka untuk pementasan budaya sebagai pelengkap pariwisata di Lembongan. (bbn/rlsklk/rob)
Berita Klungkung Terbaru
Reporter: -