search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gagal Bertemu Bupati, 5 Pejalan Kaki Tuna Rungu Singgah ke KPU Tabanan
Jumat, 7 September 2018, 16:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com,Tabanan. Lima pejalan kaki penyandang disabilitas (tuna rungu) keliling Indonesia mengunjungi Kantor KPU Tabanan di Jalan Jendral Sudirman, Dangin Carik, Tabanan, Jumat (7/9).
 
[pilihan-redaksi]
Kelima penyandang disabilitas asal Surabaya Jawa Timur  yakni Helman Kamal Husin ( 59), Putu Soebagio (43), Anis Permatasari (45), Djupri ( 43) dan M Fahmi Renata Juliarso (35) diterima oleh Ketua KPU Tabanan Luh Darayoni. Helman Kamal Husin mengatakan mereka adalah anggota komunitas Gerakin (Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia) Jawa Timur di Surabaya. 
 
“Tujuan kami berjalan kaki dari Surabaya ke Bali adalah melakukan pejelajahan dan petualangan bertemu dengan bupati, walikota, dan gubernur di Bali,” jelasnya. 
 
Selain itu ia bersama rombonganya juga ingin bertemu dengan Kapolres dan Dandim yang ada di setiap kabupaten di Bali. Ia mengaku sampai di Pulau Bali 5 hari lalu dan tiba di Kantor Bupati Jembrana. Namun ia gagal bertemu dengan Bupati Jembrana I Putu Arha karena dikatakan berada di Jakarta.  
 
Setelah dari Jembrana, rombongan asal Surabaya ini kemudian tiba di Tabanan dan langsung  menuju Kantor Bupati Tabanan. Namun lagi lagi gagal bertemu dengan Bupati Tabanan karena Bupati sedang berada di Jakarta. “Tadi kami ke Kantor Bupati Tabanan ingin bertemu dengan Ibu Bupati, namun dikatakan Bupati sedang berada di luar daerah,” jelasnya dengan vocal yang sedikit susah dimengerti. 
 
Setelah Tabanan, mereka  rencananya menuju Denpasar dan keliling  seluruh Kabupaten yang ada di Bali. “Kami juga ingin bertemu Gubernur Bali, Kapolda Bali dan Pangdam,” tambahnya. 
 
Pada kesempatan itu juga ia membawa berbagai dukumen perjalanannya yang sempat mengelilingi Indonesia pada tahun 2013 silam. Bahkan memperlihatkan serfitikat bukti telah tiba di Nol Kilometer Wilayah Indonesia pada tahun 2016 dari walikota Sabang Zulkifli H Adam. 
 
Sertifikat itu ditunjukan oleh Anies Permatasari. Selain itu kliping berita-berita tentang perjalanan keliling Indonesia serta bersama foto foto pejabat pemerintah daerah yang dikunjungi juga diperlihatkan. “Dulu saya keliling Indonesia hanya berdua saja dengan Anies Permatasari,” jelasnya. 
 
Sedangkan tiga rekanya yakni Putu Soebagio, Djupri dan M Fahmi Renata Juliarso baru ikut saat ini dari Surabaya menuju Bali. Husin mengatakan selama perjalanan ia bersama empat rekanya terpaksa bermalam di toko-toko modern yang  dijumpai.
 
“Karena keterbatasan bekal, maka kami bermalam di toko toko modern yang kebanyakan buka 24 jam,” terangnya. 
 
[pilihan-redaksi2]
Untuk di Tabanan ia bermalam di depan toko modern yang berada di Jalan By Pass Soekarno yang buka 24 jam. Pun untuk sekedar mandi dan cuci muka  mereka numpang di toko modern tersebut. 
 
Ketua KPU Tabanan Luh Darayoni mengatakan menerima dengan terbuka kelima pejalan kaki disabilitas asal Surabaya tersebut. “Sampai disini kami jamu makan siang,” jelasnya. 
 
Ia pun salut atas semangat para pejalan kaki tersebut yang ingin keliling Indonesia. “Semangatnya yang perlu ditiru. Meski memiliki keterbatasan fisik namum mereka punya spirit yang kuat dan tanpa menyerah,” pungkas Darayoni. (bbn/nod/rob) 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami