search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Festival Jatiluwih Diharapkan Jadi Wahana Pelestarian Warisan Leluhur
Jumat, 14 September 2018, 23:50 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com,Tabanan. Gubernur Bali mengapresiasi kegiatan Festival Jatiluwih sebagai salah satu wahana  untuk menjaga dan melestarikan warisan leluhur yang adi luhung yang menjadi kebanggaan masyarakat Bali. 
 
[pilihan-redaksi]
Sambutan Gubernur Bali yang dibacakan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka  Artha Ardhana Sukawati, Jumat (14/9) juga berharap agar Festival Jatiluwih mampu mempresentasikan kekayaan alam yang dimiliki serta dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat bukan hanya masyarakat Tabanan. Gubernur juga berharap agar peran serta seluruh masyarakat Tabanan dalam menyukseskan even bergengsi ini tidak hanya sebatas ditunjukkan dengan menghadiri festival, tetapi juga berperan serta secara langsung dalam berbagai kegiatan selama penyelenggaraan festival ini.  
 
"Festival ini harus mampu membangkitkan rasa kepedulian dan tanggung jawab kita semua untuk menjaga warisan leluhur. Jatiluwih memiliki keunikan dan ciri khas mengusung konsep Tri Hita Karana, ini kebanggaan kita semua yang harus kita jaga," imbuhnya. 
 
Sementara itu, Menteri Pariwisata RI yang diwakili Tenaga Ahli Pariwisata bidang pemasaran dan kerjasama pariwisata Prof. Gede Pitana menyampaikan bahwa pelaksanaan festival merupakan salah satu ajang promosi pariwisata yang diharapkan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat dan memberi peningkatan kesejahteraan pada masyarakat. 
 
Ditambahkannya, Jatiluwih merupakan model pembangunan pariwisata yang berbasis pelestarian alam, sehingga keberadaannya harus terus dipromosikan dan digaungkan yang salah satunya melalui festival ini. " Saya harap festival ini bisa dilaksanakan konsisten tiap tahun dengan tanggal yang pasti sehingga bisa masuk dalam calendar of event," imbuhnya. 
 
[pilihan-redaksi2]
Pada bagian lain Bupati Tabanan Eka Wiryastuti yang sekaligus sebagai Ketua Umum Badan Pengelola Daya Tarik Wisata Jatiluwih melaporkan bahwasannya festival yang mengangkat tema Mata Subak ini akan berlangsung dari tanggal 14-15 September 2018 dengan diisi berbagai pentas seni dan penampilan musisi ternama di tanah air. Dengan kegiatan ini diharapkan Desa Jatiluwih yang telah ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 2012 sebagai warisan budaya dunia gaungnya dapat semakin meluas dan kedepannya dapat semakin meningkatkan kesejahteraan  masyarakat. 
 
Pembukaan Festival Jatiluwih yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Wagub Bali, turut dihadiri oleh Wakil Bupati Tabanan, Pimpinan DPRD Kabupaten Tabanan, para pejabat di lingkungan Pemprov Bali dan Pemkab  Tabanan serta masyarakat umum. (bbn/rlspemprov/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami