Pedagang Asongan di Pantai Sanur Gunakan Bahasa Inggris Dialek Bali
Senin, 15 Oktober 2018,
15:55 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com,Denpasar. Pedagang asongan di kawasan wisata Pantai Sanur dalam melakukan interaksi dengan wisatawan asing menggunakan bahasa Inggris dengan dialek Bali. Dimana ragam bahasa yang digunakan adalah santai yang biasa mereka gunakan sehari-hari dan hanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
[pilihan-redaksi]
Hal tersebut terungkap dalam sebuah artikel ilmiah berjudul “Ragam Bahasa Inggris oleh Pedagang Asongan di Kawasan Wisata Pantai Sanur-Bali” yang dipublikasikan dalam Jurnal Kepariwisataan, Volume 16, Nomor 2 tahun 2017.
Hal tersebut terungkap dalam sebuah artikel ilmiah berjudul “Ragam Bahasa Inggris oleh Pedagang Asongan di Kawasan Wisata Pantai Sanur-Bali” yang dipublikasikan dalam Jurnal Kepariwisataan, Volume 16, Nomor 2 tahun 2017.
Para peneliti dari STP Bali Internasional yang terdiri dari Ni Luh Supartini, Ni Made Ayu Sulasmini, Kadek Ayu Ekasani menuliskan bahwa penutur banyak menggunakan bentuk kata yang dipendekkan, kosa katanya banyak dipenuhi unsur leksikal dialek dan unsur bahasa daerah. Dimana terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keragaman bahasa yang digunakan, diantaranya faktor sosial dan situasional.
Bahasa Inggris yang digunakan oleh pedagang asongan, baik yang ada di kawasan pantai Sanur dipengaruhi interferensi dari bahasa daerahnya, yaitu daerah Bali. Kondisi ini menimbulkan proses penyederhanaan pada tataran sintaksis, morfologi dan leksikon.
Para peneliti menuliskan bahwa telah terjadi Interferensi sintaksis, Interferensi morfologi, dan interferensi leksikon. Interferensi leksikon yang terjadi pada penggunaan bahasa Inggris pedagang asongan adalah pada tataran kata dari bahasa daerah (Bali) ke dalam bahasa Inggris.
[pilihan-redaksi2]
Sebagai contoh Matur thank you, sir (Terima kasih, Tuan). Dalam kalimat tersebut ditemukan peminjaman kata bahasa daerah Bali, matur. Dalam bahasa Bali, matur ‘saya ucapkan’ dipasangkan dengan suksma ‘terima kasih’ menjadi matur suksma yang pada penggunaannya dalam bahasa Inggris oleh pedagang asongan direfleksikan menjadi matur thank you. Kehadiran matur dalam bahasa Inggris tidak perlu ada, akan tetapi pedagang asongan menggunakan kata tersebut dalam tuturannya untuk membuat kalimat tersebut lebih sopan.
Sebagai contoh Matur thank you, sir (Terima kasih, Tuan). Dalam kalimat tersebut ditemukan peminjaman kata bahasa daerah Bali, matur. Dalam bahasa Bali, matur ‘saya ucapkan’ dipasangkan dengan suksma ‘terima kasih’ menjadi matur suksma yang pada penggunaannya dalam bahasa Inggris oleh pedagang asongan direfleksikan menjadi matur thank you. Kehadiran matur dalam bahasa Inggris tidak perlu ada, akan tetapi pedagang asongan menggunakan kata tersebut dalam tuturannya untuk membuat kalimat tersebut lebih sopan.
Meskipun kemampuan bahasa Inggris yang dimiliki oleh pedagang asongan sangat terbatas, namun secara komunikasi faktor kelancaran lebih penting daripada ketepatan. Hal ini terbukti dari adanya interaksi yang baik antara pedagang asongan dan wisatawan asing. [bbn/ Jurnal Kepariwisataan/mul]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/mul