search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tingkat Stres Persiapan Galungan Pada Ibu Bekerja Lebih Tinggi dari Ibu Rumah Tangga
Senin, 24 Desember 2018, 06:00 WITA Follow
image

Muliarta

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Tingkat stres terkait persiapan hari raya Galungan pada ibu bekerja lebih tinggi dari ibu rumah tangga. Dimana Ibu bekerja mengalami stres fisik lebih besar dibanding aspek emosional.

[pilihan-redaksi]
Hal tersebut terungkap dalam artikel ilmiah berjudul “Perbedaan Stres Persiapan Hari Raya Galungan pada Ibu Rumah Tangga dan Ibu Bekerja yang Beragama Hindu di Denpasar” yang dipublikasikan dalam Jurnal Psikologi Udayana, Volume 1, nomor 1 tahun 2013.

Penulis artikel Bagus Galih Hastosa dan Luh Made Karisma Sukmayanti dari Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana menuliskan alasan ibu bekerja mengalami stres fisik lebih besar dibanding aspek emosional dan konsentrasi adalah karena ibu bekerja hanya memiliki libur satu hari untuk mempersiapkan hari raya Galungan (berdasarkan surat edaran No.15/1/KEP.PBI/DPR/2013).

Terbatasnya waktu yang dimiliki ibu bekerja serta adanya pekerjaan kantor yang harus diselesaikan, membuat ibu bekerja terburu-buru dalam menyelesaikan persiapan hari raya Galungan padahal proses pembuatan banten Galungan membutuhkan waktu yang memadai.

Dalam penelitian yang melibatkan ibu rumah tangga dan ibu bekerja yang menganut agama Hindu yang berdomisili di Denpasar juga terungkap jika persiapan hari raya Galungan yang membutuhkan waktu dalam pengerjaanya, dapat menyebabkan tekanan waktu bagi ibu bekerja yang bertanggung jawab dalam mempersiapkan banten hari raya Galungan.

Dimana gejala-gejala stres yang muncul seperti gangguan makan, kelelahan, pusing, dan gangguan tidur yang mengacu pada gejala stres aspek fisik.

[pilihan-redaksi2]
Terbatasnya waktu serta tenaga yang dimiliki oleh kaum ibu bekerja sehingga tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah tangga adalah salah satu dampak negatif bagi keluarga jika seorang ibu bekerja. 

Selain itu, ibu bekerja tentu tidak selalu berada pada saat-saat penting ketika peran ibu sehingga tidak semua kebutuhan anggota keluarga dapat dipenuhi.

Keadaan ini tentu berbeda dengan ibu rumah tangga yang selalu berada di tengah-tengah keluarga, dan mampu memenuhi segala kebutuhan keluarga, termasuk persiapan hari raya Galungan.

Konflik peran yang dialami ibu bekerja yang memiliki pekerjaan di luar rumah, seperti kantor, organisasi dan yayasan tentu dapat mengalami stres di tempat kerja yang dapat mempengaruhi peran ibu bekerja di rumah saat mempersiapkan persiapan hari raya Galungan.

Pada sisi lain, ibu rumah tangga yang tidak mempunyai konflik peran serta memiliki waktu yang lebih luang untuk mengerjakan persiapan hari raya Galungan mengalami stres yang lebih rendah dibanding ibu bekerja. [bbn/ Jurnal Psikologi Udayana/mul]

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami