Panca Wali Krama Pura Lempuyang Sebagai Bentuk Pembersihan Alam Semesta
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Upacara Panca Wali Krama Pura Lempuyang kembali digelar sebagai bentuk upaya pembersihan alam semesta. Prosesi puncak Panca Wali Krama Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur, di Desa Adat Purwayu, Desa Tribuana , Kecamatan Abang dilaksanakan pada Minggu (20/1/2019).
Ketua Panitia Karya Panca Wali Krama Artha Dipa dalam laporannya menyampaikan Panca Wali Krama adalah suatu upacara yadnya sebagai pembersihan (penyucian) yang tergolong dalam kelompok Dewa Yadnya, dan Bhuta Yadnya yang memiliki fungsi adalah sebuah persembahan kepada Tuhan ( Sang Hyang Widhi Wasa ).
Tuhan sebagai pencipta dengan manifestasinya sebagai Dewa dan Bhuta yang menguasai arah penjuru mata angin yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memohon anugrah penyucian alam semesta (Bhuana Agung) dan diri manusia (Bhuana Alit).
Upacara ini juga bertujuan memohon agar diberkati kerahayuan, kedamaian serta keharmonisan jagat raya beserta segala isinya ( Sarwaprani ). "Kami selaku pengayah atau panitia pelaksana karya tentu mempunyai harapan sangat besar yaitu tercapai kedamaian dihati, dibumi dan dimasyarakat Bali dan Nusantara yang kita cintai" ungkap Artha Dipa.
Panca Bali / Wali Krama adalah upacara yang tergolong utama, dimana Panca berarti Lima, mencerminkan unsur Panca Maha Bhuta, sedangkan Bali / Wali berarti banten atau upacara. Dengan demikian , Panca Wali Krama dimaksudkan adalah upacara yang dilaksanakan dengan tujuan utamanya untuk memohon harmonisasi unsur-unsur Panca Maha Bhuta yang membentuk alam semesta beserta isinya.
Dasar sastranya sangat jelas seperti, Sruti, Smrti, Sula, Acara , Atmanastuti dan beberapa sumber lain. Beberapa sumber seperti Naskah Lontar Padma Bhuana, Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul, Brahmanda Rahapurana Pura, Lempuyang Luhur dan Prasasti Desa Sading.
Upacara Panca Wali Krama yang berlangsung di Pura Sad Kahyangan Lempuyang yang dilaksanakan puncaknya hari ini tgl 20 Januari 2019. Pelaksanaanya memakai sumber-sumber Brahmanda Rajapurana yang tersurat dan tersirat jatuh pada Redite nuju Kliwon Biantara Sasih Palguna (Redite Kliwon nuju Kajeng, Sasih Kaulu).
Sebelum menyambut Puncak Karya Wali Krama ini, diadakan acara Memben, Segara Kertih Mras Segara ( Melasti ), Maguru Piduka Segara Kertih, Mepedada, Memben. Dalam rangkaian Upacara Puncak Bali Krama diawali dengan tari-tarian yaitu Tari rejang dewa, tari baris gede, dan topeng panca dilanjutkan dengan Ida Bhatara tedun dan persembahyangan bersama.
Reporter: bbn/mul