Film Orang Kaya Baru: Duit Sedikit Cukup, Banyak Tidak Cukup
Senin, 4 Februari 2019,
09:24 WITA
Follow
beritabali.com/ist
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
"Duit sedikit cukup, banyak nggak cukup," ujar Lukman Sardi yang memerankan tokoh Bapak dalam cuplikan film komedi drama, "Orang Kaya Baru".
Pernyataannya dalam film tersebut yang menyindir itu seolah-olah menggugah kesadaran penonton bahwa budaya konsumerisme dan materialistik masyarakat saat ini apakah sumber kebahagiaan itu sendiri. Seberapa banyak harta yang dimiliki, tetap tidak akan cukup memuaskan hasrat akan pemuasan diri. Tetapi dengan sedikit materi justru orang akan lebih bahagia karena menyesuaikan diri dalam hidup kesederhanaan.
Itulah yang ditangkap Penulis skenario, Joko Anwar dalam fenomena sosial menangkap fenomena itu yang kemudian diterjemahkan dalam film 'Orang Kaya Baru'. Hal yang menyentil kondisi realita inilah menjadi daya tarik penonton untuk melihat sejak penayangannya 24 Januari 2019 lalu, hingga menginjak hari ke-10 tercatat sudah meraup 530 ribu penonton di seluruh Indonesia.
Jessika Pingkananda mewakili pihak Screenplay Films membenarkan bahwa film ini terilhami kehidupan Joko Anwar sewaktu kecil yang direpresentasikan oleh tokoh Dodi yang diperankan Fatih Unru. Dalam bayangan masa kecilnya, meski hidup dalam keterbatasan, namun kebersamaan dan kebahagiaan itu ada. "Uang itu bukan segala-galanya, jangan sampai memecah belah keluarga, justru keluarga, sahabat dan kebersamaan dalam lingkungan kita sendiri," ujarnya saat jumpa pers, Minggu (3/2) di Tuban Badung.
Derbi Romero pemeran Duta yakni anak sulung dari keluarga menambahkan pesan yang juga ingin disampaikan adalah keluarga adalah yang terpenting dalam kehidupan. Seberapa sulitnya hidup dan apapun yang terjadi keluarga menjadi tumpuan. "Keluarga adalah yang utama," sebutnya.
Secara singkat film yang diproduksi Screenplay Films dan Legacy Pictures ini menceritakan kakak beradik Tika (Raline Shah), Duta (Derby Romero), serta Dodi (Fatih Unru) sudah terbiasa hidup di keluarga pas-pasan. Mereka terlatih untuk mendapatkan sesuatu dengan susah payah dan mensyukuri apa yang mereka punya. Walaupun serba kekurangan.
Keluarga mereka sangat hangat dan mereka sangat dekat dengan ibu bapak mereka (Cut Mini dan Lukman Sardi). Tapi suatu hari kedamaian keluarga mereka terganggu dengan kepergian ayah mereka yang selama ini selalu jadi panduan hidup mereka sekeluarga.
Lebih kaget lagi karena kemudian mereka tahu bahwa bapak mereka sebenarnya adalah orang kaya dan selama ini berpura-pura jadi orang tak punya. Seketika, hidup keluarga itu terbalik dan mereka harus memutuskan apakah duit memang sumber kebahagiaan atau bukan.
Berita Badung Terbaru
Reporter: bbn/rob
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
