Perkuat Kehumasan, Humas DPRD Karangasem Bersama Awak Media Studi Banding ke Sleman dan Klaten
Rabu, 6 Februari 2019,
22:45 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Dalam upaya penguatan hubungan interaksi dan kehumasan, Humas Sekretariat DPRD Karangasem mengajak awak media yang bertugas di Kabupaten Karangasem untuk studi komparatif ke dua Kabupaten yakni Kabupaten Sleman dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, belum lama ini.
Kabupaten Klaten menjadi hari pertama yang dikunjungi dalam kegiatan study komparatif tersebut, di Kabupaten ini romobongan Humas DPRD Karangasem dan para awak media diterima langsung oleh H Edy Hartanto Sekwan DPRD Klaten dan Sidik Sujendro, Kabag Humas dan Protokol Setwan DPRD Klaten.
Dalam kesempatan itu, Sekwan DPRD Klaten menjelaskan panjang lebar terkait kondisi masyarakat dan daerah Klaten yang memiliki penduduk sebanyak 1,7 juta jiwa. Sementara anggota DPRD Klaten ada 50 orang dengan mayoritas dari Fraksi PDIP, dimana untuk saat ini APBD di Kabupaten Klaten suudah mencapai Rp 2,4 triliun dengan PAD sebesar Rp 400 miliar dan sebagian besar dari APBD tersebut dialokasikan untuk membayar gaji pegawai. “Ini karena jumlah pegawai cukup banyak,” ucapnya.
Klaten sendiri kata dia berbatasan dengan Sleman, Yogyakarta, Sukoharjo dan Boyolali yang juga diapit dua bandara Internasional sehingga cukup strategis Bandara Internasional Adi Sucipto, Yogyakarta dan Bandara Internasional Adi Sumarmo, Solo.
Kabupaten Klaten disebutkannya terkenal sangat kaya dengan situs-situs peninggalan jaman purbakala berupa candi-candi yang samapai saat ini menjadi cagar budaya. Sementara itu kinerja DPRD Klaten sendiri tahun 2018 cukup bagus. Ada 29 Ranperda yang berhasil di selesaikan menjadi Perda. Komunikasi dalam pembahasan Perda lebih efesian dilakukan lewat Pansus untuk lebih efisien. Sementara itu sempat terjadi tukar informasi sehingga ada beberapa kebijakan yang dilakukan di Karangasem bisa diterapkan di Klaten. Begitu juga sebaliknya ada beberapa kegiatan yang belum bisa dilakukan di Karangasem bisa meniru apa yang dilakukan Setwan DPRD Klaten.
Sementara itu rombongan dari Setwan DPRD Karangasem dihadiri langsung Sekwan DPRD Karangasem I Wayan Ardika dan Kabag Humas Setwan DPRD Karangasem I Gede Waskita Sutadewa. Hadir juga Kabag Humas dan Protokol Setda Karangasem Edy Setiadi.
Sekwan Wayan Ardika dalam kesempatan itu menjelaskan kalau penduduk Pemkab Karangasem ada 500 jiwa, sementara di Karangasem fraksi terbesar adalah Golkar dengan 13 Kursi. Sementara luas wilayah Karangasem adan 85,5 km persegi. Ardika mengatakan kalau 94 persen wilayah Karangasem kering atau pertanian kering. Sementara bahkan 24 persen tandus. Sementara PAD Karangasem tahun 2019 dipasang Rp 275 miliar dengan APBD 1,6 triliun. Disebutkannya pula, kalau DPRD Karangasem sekarang ini sudah punya tatib, dimana dalam pembahasan APBD di cantumkan sebelum penyusunan KUA dan KUPA harus ada komunikasi aktif bagian anggaran eksekutif dengan banggar Dewan.
Dimana disyaratkan juga sebelum pembahasan harus ada komunikasi tiga arah, yakni Bupati, Wakil Bupati dan Juga Ketua DPRD. Sementara dalam penyampaian KUA dan KUPA juga harus disampaikan secara langsung. Ini dilakukan agar KUA PPAS dan KUPA tidak sekedar nyelonong. “Biar ada etika, sehingga tidak nyelonong begitu saja,” ujarnya. Tatib ini sendiri sudah mendapat persetujuan Gubernur Bali. Sementara untuk peran media diakui Sekwan selama ini di Karangasem sangat bagus dalam membangun komunikasi dan hubungan kerja.
Hari kedua, study komparatif dilanjutkan ke Kabupaten Sleman. Di Kabupaten ini rombongan Humas DPRPD dan Wartawan diterima oleh Sekwan DPRD Sleman Dra. Fransisca Retno Wisudawati, dalam kesempatan itu, Retno menjelaskan jika Kabupaten Sleman sendiri dmemiliki luas 57,82 km persegi, dengan 18 Kecamatan. Potensi Sleman diantaranya adalah sektor pertanian yang ada di sebeleh barat dan timur. Sementara di bagian utara potensi Pariwisata karena ada Gunung Merapi. Dimana Gunung Merapi menjadi potensi Pariwisata karena seteleh erupsi lalu ternyata benyak membuat penasaran sehingga malah ramai di kunjungi.
Sementara di bagian timur, Sleman juga mengandalkan dari sektor pariwisata dengan Candi Prambanan. Selain itu Sleman juga merupakan pusat atau kota Pendidikan. Dimana di wilayah ini ada 7 Perguruan Tinggi Negeri. Bahkan UGM sendiri ada di Sleman namun terkadang orang mengatakan di Yogyakarta. “UGM itu ada di Sleman,” ujarnya.
Sementara penduduk Sleman sendiri sekitar 1 juta lebih, 300 ribu diantaranya adalah penduduk pendatang dari kalangan Mahasiswa. Karena itu Sleman sangat mengutamakan pelayanan masyarakat. Sementara anggota Dewan berjumlah 50 kursi.
Reporter: bbn/rls