Klub Dayak Menjadi Klub Sepakbola Badung Terkuat pada Jaman Kolonial
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Klub Dayak menjadi klub yang tercatat sebagai klub sepakbola Badung yang terkuat pada jaman kolonial. Saat itu orang Bali mengetahui bermain bola hanya karena sering melihat orang-orang Belanda bermain bola.
[pilihan-redaksi]
Demikian terungkap dalam sebuah artikel berjudul “Denpasar Dalam Lintas Sejarah” yang ditulis oleh Nyoman Wijaya.
Nama klub Dayak diberikan karena semua pemainnya telanjang dada dan telanjang kaki, bagaikan orang-orang Suku Dayak di Pedalaman Kalimantan menurut imajinasi orang Bali saat itu.
Orang dayak juga dibayangkan sebagai suku yang ganas, dan demikian pula dengan klub ini, ganas dan selalu menang dalam setiap pertandingan melawan klub-klub sepakbola lokal.
Sampai akhirnya klub ini dapat dikalahkan oleh klub sepakbola dari Tulung Agung, Jawa Timur dalam suatu pertandingan bergengsi yang berlangsung di Lapangan Puputan Badung. Pertandingan sepakbola antara orang Jawa melawan orang Bali terekam indah dalam novel Jef Last tahun l977, yang berjudul Cubek di Rimba Raya.
[pilihan-redaksi2]
Boleh jadi kisah itu bersumber dari fakta empiris pertandingan klub Dayak melawan Klub Tulung Agung. Setelah peristiwa itu, satu persatu muncul klub sepakbola di Denpasar dan di wilayah-wilayah lainnya hingga sekarang.
Banyak di antara para pemain alami zaman kolonial itu kemudian menjadi pelatih, melatih generasi berikutnya dalam teknik-teknik persepakbolaan. Dalam perkembanganya memang generasi sepakbola di Bali terus berlanjut dengan kemunculan Perseden dan Gelora Dewata. [bbn/mul]
Reporter: bbn/mul