search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Selain Green Campus, PIB Juga Lestarikan Kambing Gembrong Dari Kepunahan
Jumat, 3 Mei 2019, 07:41 WITA Follow
image

Kampus Politeknik Internasional Bali

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Kambing Gembrong merupakan rumpun kambing lokal Bali yang telah dibudidayakan secara turun-temurun, sehingga menjadi kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Bali.

Kambing Gembrong mempunyai keseragaman bentuk fisik yang khas dibandingkan dengan kambing asli dan kambing lokal lain. Bulunya panjang, menutupi muka bagian leher dan kaki menjadi salah satu ciri khas kambing gembrong. Ciri ini hanya terdapat pada kambing jantan, sedangkan yang betina tidak.



Keberadaan kambing gembrong yang merupakan kambing asli Bali seperti halnya Anjing Kintamani, kini kian terancam punah.

Sebab saat ini populasinya tinggal puluhan ekor saja. Adalah kampus Politeknik Internasional Bali yang merupakan Green Campus pertama di Bali sangat peduli dengan kelestarian Kambing Gembrong tersebut. Di halaman kampus terlihat 2 ekor Kambing Gembrong dari total 29 kambing yang dipelihara oleh kampus.

[pilihan-redaksi]

Menurut Direktur Kampus Politeknik Internasional Bali (PIB) yang telah mampu membawa Program Studi D4 Manajemen Bisnis Hotel mencapai kreditasi B dalam 2 tahun, Prof. Dr.Ir. Sulistyawati, M.S.,M.M.,M.Mis.,D.Th.,Ph.D., D.Ag, Kamis,(2/5) di Tabanan mengatakan keberadaan Kambing Gembrong sudah memasuki masa kritis, jumlah populasinya sudah sangat berkurang.

"Bagaimanapun Kambing Gembrong sebagai ternak asli Bali jangan sampai punah, PIB sebagai green campus peduli untuk turut serta membudidayakannya, dan baru saja lahir 2 ekor, " ujar Prof. Suli.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Wayan Mardiana mengatakan populasi hewan yang hampir punah Kambing Gembrong pada tahun 2017 hanya tinggal sekitar 30 ekor di desa Kubu, Karangasem. Setelah itu oleh Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) dipindah ke desa Nyanyi Tabanan hingga jumlahnya mencapai 40 ekor. Selain itu, BPTP juga menyerahkan kepada perseorangan untuk dikembangbiakan.

[pilihan-redaksi2]

Keberadaan Kambing Gembrong di lingkungan kampus disambut positif oleh mahasiswa. Selain kambing, juga ada angsa dan hewan lainnya yang membuat suasana kampus menjadi indah.

"Keberadaan hewan langka di kampus membuat kami memiliki rasa kepedulian untuk turut menjaganya dari ancaman kepunahan," ungkap  Gendis Ihza Maghfira dari Prodi D3 Seni dan Kuliner PIB.



Kampus yang baru beroperasi 2 tahun ini memiliki total lahan seluas 15 hektar, dan saat ini baru sebagian dibangun untuk kampus seluas 5 hektar. Saat ini, telah terlihat ruang hijaunya sangat mendominasi dan sangat serasi dengan arsitektur bangunannya. Sebuah kampus yang sangat nyaman untuk mengenyam pendidikan, khususnya pendidikan pariwisata. (gus)

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami