search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Limbah Medis di Areal Subak Abang Ternyata Sudah Bertahun-Tahun Ditemukan Petani
Sabtu, 4 Mei 2019, 18:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Beritabali.com, Karangasem. Untuk melihat seperti apa sebenarnya situasi areal persawahan tempat ditemukannya sejumlah limbah medis seperti jarum suntik yang melukai kaki beberapa petani, siang ini, Sabtu (04/05/2019) sejumlah media datang langsung ke lokasi dan bertemu dengan petani korban tusukan jarum suntik di areal persawahan Desa/Kecamatan Abang, Karangasem.
 
[pilihan-redaksi]
Sekitar pukul 10.00 wita, di salah satu rumah warga dan bertemu dengan seorang petani bernama I Wayan Pasek, 40 tahun, korban tertusuk jarum suntik di areal persawahannya. Berdasarkan penuturan Pasek, insiden tersebut terjadi sekitar satu minggu lalu. Saat itu, dirinya tengah menyabit rumput sambil membersihkan pinggiran sawahnya. Tiba–tiba ada sesuatu menusuk bagian tumit kaki kanannya, setelah dilihat ternyata tertusuk jarum suntik.
 
Setelah tertusuk jarum tersebut, Pasek kemudian bergegas pulang, disamping ada keperluan lain juga untuk membersihkan luka tusuk tersebut karena merasa cukup khawatir akibat peristiwa sebelumnya dimana korban tertusuk jarum sampai meninggal dunia.
 
“Karena ada keperluan juga saya langsung pulang sambil membersihkan darah yang keluar dari bekas tusukan jarum suntik itu, sekarang ya sudah tidak terasa sakit,” ujarnya kepada media ini.
 
Sebelumnya sekitar satu bulan lalu, seorang petani lainnya dikatakan Pasek ada yang tertusuk jarum suntik juga. Yang bersangkutan bahkan sampai tidak enak badan bahkan harus dirawat dirumah sakit umum Karangasem.
 
Setelah sempat berbincang – bincang, Pasek kemudian beranjak ke persawahan Subak Abang lokasi tempat kakinya tertusuk jarum suntik. Begitu masuk menuju areal persawahan, terdapat sebuah saluran irigasi di pinggiran jalan. Dikatakan Pasek air yang mengalir di saluran irigasi ini berhulu di wilayah Desa Pidpid, Abang.
 
Sekitar 100 meter masuk menuju lokasi persawahan tempat dirinya tertusuk, nampak di sejumlah tempat keluar masuk air ke setiap petak persawahan terdapat banyak sampah plastik dan botol berserakan. Setibanya di lokasi yang dimaksud, Pasek menunjukkan tempat kakinya tertusuk jarum. Saat ditanya jarum tersebut dibuang dimana, Pasek mengaku lupa menaruhnya karena saat kejadian dirinya cukup tergesa – gesa.
 
Salah satu petani bernama I Ketut Milet, saat ditanya mengenai sampah medis tersebut, dirinya mengaku pernah juga melihat jarum suntik di areal pinggir sawahnya. Bahkan sekitar dua tahun lalu dirinya menjadi salah satu korban yang tertusuk sampah medis tersebut.
 
“Ya saja juga sempat melihatnya beberapa waktu lalu, bahkan sekitar dua tahun lalu saya sendiri pernah tertusuk jarum suntik saat membersihkan rumput di pinggiran sawah,” jelasnya.
 
[pilihan-redaksi2]
Menurut Milet, kemungkinan sampah medis beserta sampah pelastik dan botol mineral tersebut bisa masuk ke areal persawahan diduga karena hanyut terbawa derasnya air hujan yang mengaliri saluran irigasi karena di saat turun hujan deras biasanya air di saluran irigasi akan meluap dan masuk ke areal persawahan.
 
Sementara itu, saat mencoba menyisir beberapa titik tempat saluran air yang memasuki petak sawah dimana di lokasi tersebutlah dikatakan kebanyakan petani tertusuk jarum suntik. Setelah melakukan penyisiran sekitar satu jam lebih, ditemukan banyak sampah plastik berserakan, di dekat tempat Pasek tertusuk dan juga menemukan beberapa botol obat bekas.
 
Terkait dengan adanya sampah medis yang masuk keareal persawahan tersebut, selaku petani dan warga dirinya berharap agar tidak ada lagi pembuangan sampah medis sembarangan karena sangat berbahaya bagi petani jika sampai tertusuk. (bbn/igs/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami