Forum Pemerhati Jembrana Desak Gubernur Koster Perhatikan Jalur Denpasar-Gilimanuk
Selasa, 25 Juni 2019,
21:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Forum Pemerhati Jembrana mendesak Gubernur Koster untuk memperhatikan Jalur Denpasar-Gilimanuk.
[pilihan-redaksi]
Hal ini terungkap saat audiensi Forum Pemerhati Jembrana ke kediaman Gubernur Bali di Jayasabha, Selasa (25/6).
Hal ini terungkap saat audiensi Forum Pemerhati Jembrana ke kediaman Gubernur Bali di Jayasabha, Selasa (25/6).
Hal ini dikemukakan oleh salah satu tokoh bidang pariwisata asal Jembrana, DR. Gusti Kade Sutawa, yang juga Ketua Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali.
Ia mengutarakan perlunya perhatian gubernur dengan jalur Denpasar-Gilimanuk. Saat ini jarak tempuh Denpasar ke Negara sekitar 3 jam kalau kondisi lancar, wisatawan akan mengunjungi obyek-objek wisata jika perjalanannya tidak terlalu lama dan lancar.
Sedangkan Koordinator forum, Agung Ngurah Susrama Putra meminta Gubernur Koster untuk mempercepat proses pembangunan infrastruktur Denpasar-Gilimanuk karena infrastruktur menjadi urat nadi perekonomian jembrana.
"Kami mengapresiasi visi Nangun Sat Kerthi Loka karena berujung pada mensejahterakan masyarakat dan mewujudkan pemerataan, dan infrastruktur menjadi urat nadi perekonomian, sehingga kami mendesak agar proses pelebaran jalan Denpasar-Gilimanuk bisa dipercepat,"ujar Susrama.
Ida Bagus Kade Perdana selaku penasehat forum menyampaikan dibentuknya Forum Pemerhati Jembrana adalah menampung aspirasi pemerhati (warga) Jembrana untuk ke depan lebih baik, menselaraskan aspirasi warga dengan kebijakan pemerintah daerah dan sebaliknya ikut serta mengawal kebijakan pemerintah daerah yang ditetapkan.
Peserta forum yang hadir 25 orang yang merupakan tokoh-tokoh asal Jembrana dari berbagai bidang, diantaranya dari bidang pariwisata, pendidikan, pertanian, properti. Hadir juga dalam pertemuan tersebut adalah Wakil Bupati Jembrana, Kembang Hartawan.
Menanggapi hal tersebut, saat ini Gubernur Koster sedang menyiapkan masterplan infrastruktur secara menyeluruh. Menurutnya, pembangunan infrastruktur di Bali dulunya lebih banyak karena kepentingan pusat, seperti pembangunan underpass dan tol atas laut karena adanya event-event internasional, bukan karena kepentingan masyarakat Bali.
Lebih lanjut Koster menyampaikan hasil pertemuan dengan Presiden Jokowi terkait masalah jalur Denpasar-Gilimanuk, pihaknya tidak menyetujui dibangun tol karena bisa mematikan perekonomian di jalur jalan umum. Beliau, kata dia, lebih setuju dengan pembangunan bypass dan shortcut. Terkait shortcut, Koster sudah merencanakan pembangunan shortcut di daerah Pangyangan Pekutatan.
"Kita sudah rencanakan tahun 2020 dibangun shortcut di daerah Pangyangan Pekutatan," ujar Koster.
[pilihan-redaksi2]
Selain itu, koordinasi Koster dengan Kementerian PU terkait memperlancar jalur Denpasar Gilimanuk adalah akan adanya pemisahan jalur distribusi yaitu jalur logistik ke utara Bali, melintasi Buleleng, Karangasem terus ke Lombok, sedangkan jalur pariwisata ke arah Selatan Bali.
Selain itu, koordinasi Koster dengan Kementerian PU terkait memperlancar jalur Denpasar Gilimanuk adalah akan adanya pemisahan jalur distribusi yaitu jalur logistik ke utara Bali, melintasi Buleleng, Karangasem terus ke Lombok, sedangkan jalur pariwisata ke arah Selatan Bali.
Sementara itu Kembang Hartawan mengharapkan tol laut yang selama ini sudah jalan dari Surabaya ke Lombok setiap Senin Kamis bisa ditingkatkan intensitasnya.
"Selama ini sudah jalan seminggu dua kali, mungkin bisa ditingkatkan jadi empat kali seminggu sehingga truk-truk yang ke Lombok tidak lagi lewat jalur darat," pungkas Kembang. (bbn/rls/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rls