Minum Jamu dan Obat Kuat, Sugesti Atau Memang Punya Efek?
Minggu, 14 Juli 2019,
19:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. “Dok, teman-teman saya sering coba-coba mengkonsumsi jamu dan obat kuat herbal untuk meningkatkan kejantanannya. Saya juga pernah minum, tapi tidak berefek sama sekali. Teman saya kok sampai bilang merasakan efek yang luar biasa ya dok? Mana yang benar? (Aldo, Bogor, 24).
[pilihan-redaksi]
Jawab:Ini menarik. Bahkan jika dilihat dari hasil beberapa survey berurutan di lima tahun terakhir yang menemukan hasil yang hampir sama, bahwa seseorang menggunakan bahan atau obat buat meningkatkan potensi seksual dirinya (termasuk yang berbahan herbal) sebenarnya adalah kebanyakan karena ingin tahu dan coba-coba semata.
Jawab:Ini menarik. Bahkan jika dilihat dari hasil beberapa survey berurutan di lima tahun terakhir yang menemukan hasil yang hampir sama, bahwa seseorang menggunakan bahan atau obat buat meningkatkan potensi seksual dirinya (termasuk yang berbahan herbal) sebenarnya adalah kebanyakan karena ingin tahu dan coba-coba semata.
Biasanya atas rekomendasi teman dan relasi. Sebagian benar-benar melanjutkannya karena merasakan manfaatnya, sebagian lagi menghentikannya karena ada efek samping atau tidak merasakan efeknya. Uniknya, sebagian masih mengaku menggunakannya dan menyebutkan ke teman-teman yang merekomendasikannya bahwa dia masih menggunakan “obat kuat” padahal sesungguhnya sudah tidak digunakan.
Jawaban ini demi gengsi solidaritas semata. Apakah benar-benar memerlukannya? Bisa jadi iya, bisa juga tidak. Jika hanya sering lelah, sesungguhnya yang dibutuhkan adalah ambil cuti buat rileks, plus minum vitamin. Itu sudah cukup. Atau suka jamu penambah tenaga dan segar bugar yang diracik langsung dari bahan yang diyakini berbahan alami bikinan sendiri atau bikinan mbok jamu gendong?
Silakan itu bisa dinikmati. Istirahat juga bagus buat membuat lebih tenang, karena jangan-jangan penyebab gangguan seksualnya justru karena sedang stres berlebihan. Tetapi jika rupanya Anda mengalami gangguan seksual dengan ada riwayat kencing manis, kolesterol tinggi, merokok dan sering minum alkohol, sudah bisa dipastikan Anda justru butuh bantuan dokter yang paham kesehatan seksual untuk diberikan obat.
Jadi, jangan sembarang meminum obat kuat atau herbal buat mendongkrak stamina seksual. Juga perlu ditahui, jangan-jangan itu semua adalah “efek plasebo”. Ketidakpercayaan diri membuat seseorang tergantung pada orang lain dan bahan tertentu. Mereka yang tergantung dengan pil tidur menjadi benar-benar susah tidur jika tidak meminumnya. Padahal tidak ada masalah. Seorang pasien sering kali merasa sakitnya sudah sembuh dengan hanya baru bertemu muka dengan dokter kepercayaannya.
Begitu pula jika Anda diyakini jika dengan meminum “jamu herbal kuat perkasa”, maka dorongan seksual akan meningkat dan sanggup memuaskan pasangan berkali-kali lipat. Padahal sesungguhnya Anda tidak membutuhkannya, tetapi Anda merasakan manfaatnya. Nah, pada kasus ini, sugesti yang berjalan. Ini namanya efek plasebo. Ini akan serupa dengan kejadian serupa lainnya misalnya sahabat Anda merekomendasikan kepada Anda untuk mencoba mengkonsumsi darah kobra, daging ular, tangkur buaya buat meningkatkan performa seksual Anda.
Tetapi ketika yang ditawarkan adalah pil, kapsul atau suntikan yang disebutkan berbahan herbal, sebaiknya pikirkan baik-baik dan Anda harus bisa memastikan apa isi atau kandungan sebenarnya. Karena saat ini makin banyak herbal oplosan, disebutkan herbal tetapi kenyataannya dicampurkan dengan bahan obat kimia tanpa dosis yang jelas. Dan ini bisa sangat berbahaya. Bisa dibayangkan jika kapsul herbal yang disebutkan bisa menambah gairah seksual, memperpanjang durasi ereksi dan menunda ejakulasi, ternyata dicampur dengan kandungan sildenafil sitrat, seorang penderita jantung yang meminum kapsul ini bisa meninggal payah jantung saat hubungan seksual. Ini sudah sering terjadi.
Lalu, bagaimana jika seandainya benar-benar mengalami gangguan seksual? Seringkali Anda sudah berusaha mencari tahu dan mencoba banyak cara dan minum obat, mulai dari obat medis hingga herbal dulu. Saat ternyata sudah banyak hal dicoba dan belum berhasil, kenapa Anda tidak memastikannya ke dokter?
[pilihan-redaksi2]
Jangan-jangan Anda mengalami salah satu dari jenis disfungsi seksual berikut: dorongan seksual menurun, disfungsi ereksi, ejakulasi dini atau disfungsi orgasme. Kalau sudah terjadi salah satunya, herbal jenis apapun tidak akan menolong. Kalaupun masih ingin mencobanya, tentu saja diskusikan dulu bahan atau obat yang Anda akan konsumsi seijin dokter.
Jangan-jangan Anda mengalami salah satu dari jenis disfungsi seksual berikut: dorongan seksual menurun, disfungsi ereksi, ejakulasi dini atau disfungsi orgasme. Kalau sudah terjadi salah satunya, herbal jenis apapun tidak akan menolong. Kalaupun masih ingin mencobanya, tentu saja diskusikan dulu bahan atau obat yang Anda akan konsumsi seijin dokter.
Yang mengandung tribulus, ginseng, macca, ginkgo, hingga purwaceng masih tidak masalah buat dikonsumsi. Tetapi bahan yang mencurigakan karena kemungkinan dioplos dengan bahan kimia obat, sebaiknya tidak dikonsumsi. Dan terakhir, apapun yang kemudian diputuskan untuk digunakan, haruslah tetap dibicarakan dan sepengetahuan pasangan Anda.
Dan sebagai tambahan pekerjaan rumah buat pasangan yang merasa sudah mulai kehilangan kenyamanan dan gairah berhubungan seksual. Kenapa tidak mencoba membina komunikasi seksual dengan lebih baik, membahas masalah seksual Anda dan pasangan bersama dan mencoba melakukan variasi seksual, mulai dari membuat suasana lebih menggairahkan hingga variasi tempat dan posisi hubungan seksual. Sebelum berpikir menggunakan herbal seksual sembarangan. (bbn/dr Oka Negara/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/oka