Soal Gempa 8,8 SR di Selatan Jawa, BMKG: Tak Perlu Panik, Perlu Mitigasi
Senin, 22 Juli 2019,
10:15 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Beritabali.com, Jakarta. Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Muhamad Sadly mengatakan, perlunya mitigasi terhadap potensi gempa besar bermagnitudo 8,8 dan tsunami setinggi 20 meter di Jawa bagian Selatan.
[pilihan-redaksi]
"Ini adalah potensi bukan prediksi sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu," kata Sadly dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (21/7/2019) seperti dikutip Suara.com, dari antara.
"Ini adalah potensi bukan prediksi sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu," kata Sadly dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (21/7/2019) seperti dikutip Suara.com, dari antara.
Dia mengatakan sebagai potensi gempa magnitudo 8,8 harus direspon dengan upaya mitigasi secara struktural dan nonstruktural dengan mendirikan bangunan aman gempa.
Selain itu, kata dia, perlu menerapkan tata ruang pantai yang aman dari tsunami serta membangun kapasitas masyarakat terkait cara selamat saat terjadi gempa bumi dan tsunami.
Masyarakat, lanjut dia, agar tenang dan tidak terpancing terhadap info soal akan terjadinya gempa bumi dengan kekuatan 8,8 yang diikuti tsunami setinggi 20 meter di Pantai Cilacap, Yogyakarta sampai Jawa Timur.
[pilihan-redaksi2]
Dia mengimbau kesadaran masyarakat bahwa Indonesia terletak di wilayah aktif gempa bumi yang memiliki potensi gempa bumi kapan saja dan dengan beragam tempat serta kekuatan guncangan.
Dia mengimbau kesadaran masyarakat bahwa Indonesia terletak di wilayah aktif gempa bumi yang memiliki potensi gempa bumi kapan saja dan dengan beragam tempat serta kekuatan guncangan.
"Sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat soal waktu, lokasi dan kekuatan gempa bumi. Sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," kata dia.
Reporter: bbn/rls