search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Paedofil Berkedok Wisatawan, Yayasan Anak Desak Pemerintah Rancang Regulasi Jelas
Rabu, 31 Juli 2019, 06:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Yayasan Alit dan Lentera Anak Bangsa mendesak pemerintah merancang sebuah regulasi lebih jelas yang mengatur perlindungan anak atau "Child Protection Policy". 
 
[pilihan-redaksi]
Langkah ini akan memberi keyakinan bagi negara-negara internasional akan keseriusan pemerintah mencegah eksploitasi seksual terhadap anak. Gunardi selaku Ketua Yayasan Alit mengaku prihatin karena masih ditemukannya kasus eksploitasi seksual yang menimpa anak-anak
 
Menurutnya, eksploitasi seksual umumnya dilakukan jaringan pedofil yang berkedok wisatawan. Mengutip data yang dirilis Pemerintah Australia, Gunardi menyebut sedikitnya 293 pedofil masuk ke Indonesia sejak tahun 2014. Fakta tersebut tentunya sangat mengkhawatirkan bagi Bali sebagai daerah tujuan wisata. 
 
“Jika tidak segera ditangani, hal ini kita khawatirkan akan merusak citra pariwisata Bali. Karena beberapa negara yang konsen terhadap perlindungan anak menunggu keseriusan kita dalam upaya mencegah terjadinya ekploitasi seksual pada anak, khususnya di sektor pariwisata,” ujarnya saat pertemuan pelaku pariwisata dan pemerhati anak dalam acara bertajuk 'selasa pariwisata', Selasa (30/7/2019). 
 
Selain membahas persoalan umum di bidang kepariwisataan, pertemuan yang berlangsung di Ruang Praja Sabha Kantor Gubernur Bali itu juga menyinggung isu eksploitasi seksual anak di sektor pariwisata. (bbn/rls/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami