search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dampak Kemarau, di Karangasem Petani Saling Intip Jaga Pasokan Air
Selasa, 20 Agustus 2019, 19:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Beritabali.com, Karangasem. Musim Kemarau rupanya membuat para petani di wilayah Desa Abang saling intip demi mendapatkan pasokan air untuk mengaliri sawahnya.
 
[pilihan-redaksi]
Kondisi ini disebabkan oleh megecilnya debit air dari mata air sebagai dampak dari musim kemarau yang melanda wilayah tersebut sehingga para petani mau tidak mau harus memutar otak agar tanaman padinya tetap bisa hidup.
 
Menurut I Made Dugdug salah seorang petani asal Desa Abang kondisi debit air yang mulai mengecil akibat musim kemarau ini memaksa dirinya dan petani lainnya  saling mencuri kesempatan untuk mengalirkan air ke lahan sawahnya masing-masihg.
 
"Mau gimana lagi, ketimbang merugi, demi mendapatkan air ada yang menunggu sampai malam hari bahkan ada yang sampai subuh," kata Dugdug pada Selasa (20/08/2019).
 
Begadang saja tidak cukup untuk mendapatkan air, saat mendapat pasokan air, dirinya juga harus menunggu agar tidak diambil alih oleh petani lainnya. Karena sempat juga beberapa waktu lalu ditinggal pergi beberapa saat kemudian sudah ada yang ambil alih.
 
[pilihan-redaksi2]
Demi mendapatkan air, Dugdug juga kerap kali seperti bermain petak umpet dengan sesama petani lainnya diam diam saling mengawasi agar tidak ada terjadi sabotase saluran. Kondisi seperti ini memang telah rutin dirasakan oleh para petani Desa Abang ketika memasuki musim kemarau debit air mengecil yang berujung areal persawahan kekurangan pasokan air.
 
Para petani hanya bisa bersabar menghadapi situasi seperti ini, seperti dikatakan I Ketut Rentug yang juga petani di Desa Abang, meski kesal tidak ada yang bisa dilakukan hanya bisa bersabar sampai musim hujan tiba.
 
 "Kondisi ini memang sudah musiman ya harus bersabar, dari pada lahan kosong lebih baik kita tanami saja meski berpotensi gagal panen akibat kekurangan air," tuturnya. (bbn/igs/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami