search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Polresta Selidiki Kasus Pengeroyokan Wakil Bendesa Adat Banjar Wangaya Kelod
Jumat, 4 Oktober 2019, 20:45 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Wakil Bendesa Adat di Banjar Wangaya Kelod, Denpasar Barat, Bagus Kertha Negara (49), mengalami aksi pengeroyokan pada Selasa (1/10/2019) oleh belasan pemuda diduga anggota ormas di Bali. Tiga pelaku diketahui bernama Pande Naya (46) dan dua anaknya. 

[pilihan-redaksi]
Kasus pengeroyokan ini sudah dilaporkan korban ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Denpasar. Menurut Bagus Kertha Negara, ia dikeroyok belasan pelaku di sebuah Gang 4a/4, selatan Balai Banjar Wangaya Klod Jalan Kartini Denpasar,  Selasa (1/10) sekitar pukul 18.30 WITA. 

Wakil Bendesa Adat Denpasar itu  menghadiri lomba Desa Anak-Anak Muda di Balai Banjar Wangaya Klod yang dihadiri oleh Walikota Denpasar IB Rai Mantra. Acara pun selesai, korban mengobrol dengan rekan-rekannya sambil berdiri di selatan Balai Banjar. Tak lama, korban mendengar teriakan dari pelaku Pande Naya yang mencari dirinya. Pelaku tampak memarkirkan mobilnya di selatan banjar bersama anaknya laki-laki dan seorang perempuan. 

Setelah mendekati korban, bapak anak ini langsung mengeroyok. Pande Naya dan anak laki-lakinya memukul bagian wajah korban. Sedangkan anak perempuannya ikut menjambak rambut korban. Saat dikeroyok, datang sekitar 15 pemuda diduga anggota ormas ikut memukuli korban. 

Akibat dikeroyok belasan pelaku, korban mengalami luka lebam dipelipis kiri, kepala bagian kanan benjol, pangkal lengan kanan terasa sakit dan baju yang dipakai korban di robek.

"Saya dikeroyok dengan tangan kosong dan ada yang mukul pakai kayu, hp saya diambil," ungkap korban. 

Tidak terima dikeroyok korban melaporkan kejadian ke SPKT Polresta Denpasar. Selain itu, korban juga divisum dan dilakukan pengecekan melalui CT Scan. Korban juga mengaku heran kenapa dikeroyok karena selama ini tidak ada masalah dengan pelaku. 

[pilihan-redaksi2]
"Saya hadir sebagai undangan dari Bendesa Adat, kenapa mobil yang dipindahkan kok saya yang jadi sasaran,” herannya. 

Tidak hanya dikeroyok handphone korban juga diambil para pelaku. Handphone tersebut sempat dihubungi istrinya namun masih aktif. Tapi setiap kali ditelepon ada yang menerima namun tidak berbicara apa. Korban pun berharap agar polisi segera menangkap para pelakunya.

"Saya berharap Polisi secepatnya menangkap para pelaku," pintanya. 

Dihubungi wartawan, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan mengatakan pihaknya sudah menerima laporan korban dan masih tahap penyelidikan.

"Masih mengumpulkan bukti dan saksi-saksi. Sabar ya, kami menyelidikinya," ujarnya. (bbn/spy/rob)
 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami