Jadi Pembicara di ITB, Rai Mantra Paparkan "Smart Heritage Tourism"
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Denpasar dalam capaian Kota Cerdas Indonesia terus mendapat apresiasi serta mendapat perhatian dari kalangan akademisi.
[pilihan-redaksi]
Pada riset dan rating kota cerdas indonesia (RKCI) 2019 yang diselenggarakan Institut Teknologi Bandung (ITB) melibatkan seluruh sektor dalam bidang teknologi dan pariwisata serta mengundang khusus Wali Kota Denpasar, I.B Rai Mantra selaku pembicara terkait Smart Heritage Tourism, (18/11) di ruang pertemuan kampus ITB, Bandung. Kegiatan ini mengambil tema Goesmart 2019, Smart cities week Transformatiin toward smart X : village, city, province, dan nation.
Wali Kota Rai Mantra menjadi satu-satunya kepala daerah dari Bali yang diundang khusus dalam pembahasan riset dan rating kota cerdas Indonesia. Dalam satu panggung pembahasan bersama Rai Mantra yakni Wakil Bupati Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Isyak Meirobie Dan Wakil Walikota Manado.
Dalam kegiatan tersebut Denpasar juga memperoleh penghargaan rating kota cerdas Indonesia 2019 kategori rating sosial cerdas (smart social), rating kesehatan cerdas (smart health) dan rating keamanan dan kebencanaan kota (safe and secure cities). Penghargaan ini diserahkan Prof. Suhono Supangkat guru besar ITB serta selaku Ketua Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas ITB.
Beberapa program-program Pemkot Denpasar dalam Smart Heritage Tourism disampaikan Rai Mantra tidak terlepas dari visi dan misi Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya dalam Keseimbangan menuju keharmonisan. Dikatakan bahwa program keberlanjutan khusus pada heritage tourism tidak terlepas dari filosofi Tri Hita Karana meningkatkan kreatifitas masyarakat menuju ekonomi kreatif serta telah mampu membawa angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Denpasar mencapai 83.30 sebagai angka tertinggi di Bali.
Mendukung tourism Denpasar sebagai tantangan dan peluang kedepan dengan kebudayaan sebagai kekuatan dalam pariwisata budaya di Kota Denpasar. Terlebih saat ini akan memasuki revolusi industri 4.0 dengan kesiapan kita di daerah khusunya Denpasar telah membentuk sebuah ekosistem keterlibatan dari pemerintah, LSM, universitas dan kita gabungkan dengan pihak swasta.
Kata cerdas dengan implementasinya berkaitan dengan manusia melakukan langkah dalam smart tourism dukungan dari infrastuktur tradisional dan teknologi capaian mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
"Revolusi industri 4.0 dengan tantangan membangun ekosistem serta dukungan dari Infrastruktur, destinasi, hingga budaya yang ada," ujar Rai Mantra.
Lebih lanjut Rai Mantra juga menjelaskan torurism menuju orange ekonomi bagaimana ekonomi tradisi bisa berkolaborasi dengan sistem ekonomi yang tumbuh.
"Kami mencoba menerapkan sistem pemerintah dengan melibatkan peran swasta dan bisnis, Akademisi serta komunitas. Penggabungan dalam satu pembahasan komunitas ekonomi kreatif, tourism dan seni yang nantinya mampu dalam pengembangan tourism Denpasar. Kerjasama juga telah dilakukan bersama pihak swasta melalui aplikasi-aplikasi dalam pengembangan informasi destinasi," ungkapnya.
Hal penting dalam dukungan kepada ekosistem yang ada lewat peran pemerintah berkaitan dengan penyerderhanaan regulasi. Sehingga ekosistem yang kita bentuk ini dapat melakukan program kerja kedepan yang tak terlepas dari dimensi program smart tourism heritage dan cullture.
Program ini meliputi conservation berkaitan dengan alamnya seperti revitalisasi Tukad Bindu Kesiman yang beberapa waktu lalu juga dikunjungi delegasi world bank sebagai salah satu destinasi wisata baru di Denpasar yang dikunjungi. Mengkampanyekan pengurangan sampah dan penggunaan sampah plastik, karena kita ketahui bersama bahwa sampah plastik masuk laut serta akan mengancam andalan pariwisata kita di laut.
"Smart heritage city Pemkot Denpasar telah ditunjang dengan aplikasi Pro Denpasar (pelayanan rakyat online) Denpasar yang bersifat partisipatif untuk kenyamanan masyarakat. Pelayanan ini melalui emergency call 112 dilengkapi ambulan dan dokter," ujar Rai Mantra.
Reporter: Humas Denpasar