search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Nyenyot Curi Barang di Rumah Kos Saat Korban Belum Tidur Lelap
Senin, 30 Desember 2019, 21:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Maling berinisial I PS alias Nyenyot (35) kini mendekam di terali besi Polsek Kuta Utara. Pria asal Karangasem ini diciduk lantaran mengembat barang-barang di rumah kos seorang perempuan di Jalan Beraban, Banjar Taman, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Kamis (19/12). 


Menurut Kapolsek Kuta Utara AKP Dewa Putu Anom Danunjaya, tersangka Nyenyot menyatroni rumah kos yang dihuni Inayatul Munifah (30) asal Pasuruan, Jawa Timur, sekitar pukul 03.00 WITA. Pas kejadian korban sedang tidur bersama temannya di kamarnya. 

“Tersangka tidak mengetahui korban dan teman temannya belum tidur lelap," ujarnya, Senin (30/12).

Rupanya, korban mendengar suara langkah kaki di samping tempat tidurnya. Saat membuka mata, korban melihat seseorang mengambil tas selempang miliknya lalu keluar kamar melalui pintu. 

"Korban berteriak meminta tolong. Hanya saja, tersangka sudah melarikan diri dari TKP. Tersangka masuk ke kamar dengan cara mencongkel jendela," beber Kapolsek. 

Kasus ini akhirnya dilaporkan ke Polsek Kuta Utara. Hasil penyelidikan Polisi terungkap barang milik korban yang hilang yakni i-Phone dan Samsung, SIM, KTP, dua buah STNK, dua ATM Bank CIMB Niaga, dan uang tunai, yang ada di dalam tas dibawa kabur tersangka. Kerugian korban kurang lebih Rp 6 juta. 

Dalam waktu yang tidak begitu lama, anggota buser Polsek Kuta Utara mengamankan tersangka Nyenyot di rumah kosnya di Jalan Gunung Agung, Gang 2Y, Nomor 26, Denpasar Barat, malam usai mencuri sekitar pukul 20.00 WITA. Penyidik masih mendalami keterangan tersangka yang mengaku sudah beraksi dibeberapa lokasi. 

"Masih dilakukan pendalaman. Kami duga masih ada TKP lainnya yang belum diakuinya," tegasnya. 
 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami