search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bocah SD Hanyut di Sungai Ditemukan Meninggal
Kamis, 9 Januari 2020, 15:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Setelah selama 2 hari pencarian, Hasan Wirayuda, bocah Sekolah Dasar usia enam tahun yang hanyut di Sungai Jangkok, Cakranegara, Mataram, akhirnya ditemukan sudah menjadi mayat, Rabu (8/1). 

[pilihan-redaksi]
Sebelumnya bersama lima rekannya, bocah SD ini mandi di sungai, dengan diselingi atraksi terjun ke arus yang deras sebanyak tiga kali. Jenazah bocah yang tinggal nge-kos bersama orang tuanya di Karang Mas Mas Cakranegara kota Mataram ini ditemukan 1,5 kilometer dari lokasi kejadian. 

Mayat ditemukan oleh Tim gabungan Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram, TNI dan polisi serta masyarakat. 
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram, Nyoman Sidakarya menjelaskan korban ditemukan sekitar 1,5 kilometer dari lokasi kejadian dan langsung dibawa ke rumah duka.

"Tim SAR gabungan berhasil menemukan Hasan dalam keadaan meninggal dunia di sungai yang berada di susun Kebon Jaya Barat Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang kota Mataram," jelas Nyoman Sidakarya, yang langsung terjun ke lokasi kejadian.

Pasca menerima laporan ada warga yang hanyut, selama dua hari tim SAR dan gabungan selama dua hari terus melakukan pencarian. Pencarian sempat dihentikan karena kendala waktu yang sudah menjelang malam, serta arus sungai yang deras.

Sebelumnya, korban pada Senin (6/1) sekitar pukul 14.00 WITA bersama lima temannya pergi bermain ke sungai. Dari keterangan dua temannya, Apan dan Dani, korban mendahului mandi dengan terjun sebanyak tiga kali. 

Namun saat terjun yang ketiga kalinya, Hasan terbawa arus serta mengangkat kedua tangannya sebagai upaya meminta pertolongan pada rekannya. Bahkan korban sempat dilihat bertahan dengan cara berpegangan pada batu di tengah sungai. Derasnya aliran sungai mengakibatkan korban terlepas dari tempat pegangan dan tenggelam terseret arus.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami