search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Meluruskan Kesalahpahaman Tentang Pengleakan di Masyarakat
Minggu, 26 Januari 2020, 13:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Sebagai upaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang konsep Rwa Bhineda, Taman Bukit Pengajaran Denpasar menggelar seminar sehari yang mengangkat tema "Memahami dan Memaknai Konsep Rwa-Bhineda dalam Kiwe-Tengan atau Pengelakan".

[pilihan-redaksi]
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede di Tukad Bindu, Minggu (26/1). Ketua Yayasan Taman Bukit Pengajaran Denpasar, I Gusti Agung Bagus Wirajati mengatakan, Yayasan Taman Bukit Pengajaran menyelengarakan seminar ini untuk meluruskan berbagai permasalahan dan kesalah pahaman tentang definisi leak atau pengleakan yang saat ini sedang marak di masyarakat.

“Kita akan hadir, di setiap ada suatu fenomena atau permasalahan sosial di masyarakat sesuai dengan misi Yayasan Taman Bukit Pengajaran yaitu Dharma Widia,” ujar Bagus Wirajati.

Lebih lanjut dikatakan, seminar kali ini mengangkat Tema “Memahami dan Memaknai Konsep Rwa-Bhineda dalam Kiwe-Tengan atau Pengelakan” yang dibawakan oleh narasumber, Ida Bagus Putu Adriana. Dan setelah itu akan diadakan diskusi dengan undangan yang terdiri dari Akademisi, Pemangku dan masyarakat umum. 

“Yayasan berusaha mengakomodir semua pendapat dan permasalahan yang muncul sesuai dengan tema seminar ini yang mempengaruhi mindset masyarakat. Sehingga nantinya dapat merubah pemikiran masyarakat dan kedepannya dapat terinspirasi dengan pemahaman - pemahaman yang terkandung dalam seminar kali ini,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Yayasan Tukad Bindu, IB Ari Manik menyampaikan, Yayasan Tukad Bindu sangat mengapresiasi kegiatan seminar ini yang mengangkat Budaya karena dapat memberikan edukasi serta pemahaman yang sebenarnya dengan mengacu pada sumber – sumber sastra yang tepat untuk melawan hoax di era teknologi saat ini. 

“Kami dari Yayasan Tukad Bindu sangat mendukung acara seperti ini, karena tidak hanya memberikan ilmu dan pemahaman semata, tetapi juga sekaligus mengadakan diskusi tentang tema yang diangkat ada acara ini,” ujar Ari Manik.

Lebih lanjut dikatakan bahwa yayasan Tukad Bindu sangat mengharapkan acara – acara seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin dengan tema yang berbeda–beda. 

“Kami berharap kedepannya lebih banyak terdapat acara seperti ini, karena kami dari Yayasan Tukad Bindu menyediakan beberapa lokasi mulai dari Co-working space di kawasan hutan jati sampai dengan panggung utama di bagian utara Tukad Bindu, sehingga dapat digunakan untuk menunjang kegiatan – kegiatan seperti seminar dan sebagainya,” katanya.
 

Reporter: Humas Denpasar



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami