search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pasangan Kekasih Asal Rusia Tanam Ganja Hidroponik
Selasa, 28 Januari 2020, 09:00 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Menanam ganja dengan sistem hidroponik, psangan kekasih asal Rusia, Iurii Chernov (31) dan Mishel Kvara Tskheliya (27) ditangkap di rumah kontrakannya di Jalan Jaya Sari nomor 23 Puri Gading, Jimbaran, Kuta Selatan, Rabu (22/1/2020).  Di rumah kontrakan yang dijadikan "home indutry" narkoba tersebut, polisi menemukan ganja kering yang ditanam di pot besar dan kecil. 

Polisi sudah 2 pekan mengintai aktifitas di rumah kontrakan yang dihuni pasangan kekasih, Iurii Chernov dan Mishel Kvara Tskheliya. Pasalnya, dari informasi masyarakat, pasangan itu menyimpan pohon ganja. 

Rumah kontrakan kemudian digerebek, pada Rabu (22/1/2020) sekitar pukul 13.15 wita. "Kedua pasangan kekasih itu tidak melakukan perlawanan saat ditangkap," ujar Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan saat jumpa pers di TKP, Senin (27/1/2020). 

Menurutnya, dilokasi pengerebekan ditemukan enam toples berisi ganja seberat 710 gram, 14  pot berisi bibit tanaman ganja, 14 kecambah (ganja) dalam mangkok kecil, 2 timbangan elektrik satu cerobong, satu alat pres, satu lampu ultraviolet, saringan, dua kipas angin, alat hisap, alat pengukur suhu dan saringan, 

Barang bukti lainnya, dua kipas, kotak kertas papir, delapan pot bunga, 13 pot kecil, 7 pot sedang, dua kantong tanah, 15 pot kecil, 4 alat siram tanaman, 17 pot sedang, 45 pot besar, corong plastik, 4 pot berisi tanah, tiga kotak plastik polibag. 

Dari keterangan kedua tersangka, pohon ganja itu ditanam dan akan dijual kembali. Keduanya kompak menamam biji ganja dengan terlebih dahulu disemai di selembar kapas yang lembab. Selanjutnya, biji ganja disimpan di lemari yang tidak ada cahaya. 

Setelah tumbuh menyerupai kecambah, lalu dipindahkan ke pot atau menggunakan metode hidroponik. “Setelah tumbuh dibawa ke kamar khusus yang sudah dipasangi lampu ultraviolet," ungkapnya. 

Bule berambut gimbal yang dikenal guru yoga itu menanam ganja dengan menggunakan metode pipa paralon dan metode penanaman dengan cara hidroponik dikaloborasikan dengan sistem media tanah subur dan serbuk kayu kompos yang dimasukkan kedalam pot dengan memanfaatkan sinar ultraviolet buatan. 

"Setiap tiga bulan sekali panen 6 kilogram daun ganja dan dijual ke wisatawan asing. Dia belajar menanam ganja dari internet," terangnya. 

Tersangka mengaku mendapat bibit ganja dari seseorang berinisial A yang juga merupakan warga asing dan masih diburu polisi. Tersangka sudah dua tahun mengontrak di TKP dengan harga sewa Rp 100 juta. 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami