search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Otoritas Kesehatan China Sarankan Obat HIV untuk Pengobatan Virus Corona
Rabu, 29 Januari 2020, 09:05 WITA Follow
image

bbn/shutterstock

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Tercatat sudah lebih dari 100 orang meninggal dan lebih dari 4000 kasus virus corona Wuhan sedang ditangani di seluruh daratan China.

[pilihan-redaksi]
Demi menekan penyebaran wabah ini, otoritas kesehatan China telah melakukan segala cara. Salah satunya dengan beralih ke obat yang dikembangkan oleh AbbVie untuk pasien HIV sebagai pengobatan potensial.

Seperti dikutip dari Suara.com, AbbVie mengatakan pihaknya telah menyumbang Aluvia senilai lebih dari satu juta dolar. Kombinasi dari obat lopinavir dan ritonavir ini digunakan sebagai pengobatan sementara untuk penyakit dari 2019-nCoV ini.

Dilansir Biospace, otoritas kesehatan China minggu lalu telah menyarankan untuk mengonsumsi dua pil lopinavir/ritonavir dan mengirup alfa-interferon dosis dua kali sehari bagi pasien.

Keputusan untuk menggunakan obat HIV ini datang setelah seorang pakar pernapasan terkemuka di Rumah Sakit Peking di Beijing, Wan Guangfa, mengatakan dia diberikan obat tersebut setelah kunjungannya ke Hubei, Wuhan.

Ia terinfeksi virus corona setelah berinteraksi dengan pasien dan mengungkapkan pada China News Week bahwa pengobatannya dengan obat HIV berhasil padanya.

Aluvia (lopinavir/ritonavir) dianggap sebagai pengobatan potensial untuk virus corona karena kemampuannya memblokir protease (sejenis enzim) yang perlu direplikasi oleh virus dalam tubuh manusia.

Obat AbbVie ini juga sebelumnya telah diuji pada pasien dengan SARS dan MERS, penyakit yang juga disebabkan oleh virus serupa.

Saat ini diketahui ilmuwan tengah mengembangkan vaksin untuk melawan wabah virus corona Wuhan ini. Meski mereka mengatakan kemungkinan pembuatannya membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami