search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gambaran Raja Bali Abad ke 15 (1): Sosok Perkasa Tinggi Besar, Punya 200 Istri
Minggu, 2 Februari 2020, 14:05 WITA Follow
image

foto: Raja Bali duduk di kereta yang ditarik dua ekor kerbau.(de eerste schipvaart der nederlanders naar oost indie onder cornelis de houtman 1595-1597)

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Raja Bali di abad ke 15 atau sekitar tahun 1500 an, digambarkan sebagai sosok yang punya keingintahuan besar terhadap hal-hal baru yang dibawa pendatang asing. Raja Bali saat itu digambarkan sebagai sosok perkasa tinggi besar dan memiliki 200 istri.

BACA JUGA: Kronologis Kasus Penipuan yang Rugikan Putri Raja Arab Rp512 Miliar di Bali

Gambaran sosok Raja Bali di tahun 1500 an ini antara lain ditulis oleh Aernoudt Lintgenzoon, seorang warga Eropa yang berada di Bali dalam jangka waktu lama. Tulisan berjudul "Verhael Bant Gheenne mij op't eijllant van baelle" atau "The Story of What Befell Me on The Island of Bali (1856)" ini dibuat sebagai laporan kepada para donatur pelayaran pertama bangsa Belanda. 

BACA JUGA: Begini Sosok Raja di Bali Tahun 1500-an

Saat berada di Bali, Aernoudt Lintgenzoon dibantu  oleh Juan seorang warga Portugis ditunjuk sebagai penterjemah para penjelajah Belanda. Dengan kapal penjelajah asal negeri Belanda "Jan Maulenar", Lintgenzoon dan Juan mendarat di pantai Bali. Dalam tulisan diceritakan, setelah berjalan melewati tebing berlubang mereka akhirnya tiba di "Couten" (Kuta) dan bertemu dengan "Kijlloer" atau Menteri Utama yang menjadi kepercayaan Raja Bali waktu itu.

BACA JUGA: "Raja Oleh-Oleh" Bali Bagi Tips Sukses Berbisnis

Menteri Utama Raja Bali yang disebut "Kijlloer" menanyakan apakan Aernoudt Lintgenzoon dan rombongan dari Belanda akan menghadap Raja Bali dan apakah sudah membawa cenderamata seperti manik-manik, sejumlah uang, dan kain beludru.

Esok paginya, dua jam setelah matahari terbit ada pesan dari raja, agar Aernoudt Lintgenzoon dan rombongandari Belanda datang ke Istana raja (tidak disebutkan lokasinya). Mereka harus naik turun tujuh anak tangga untuk sampai di Istana.

BACA JUGA: Warga Laporkan Raja Majapahit Fiktif ke Polda Bali

Raja duduk di dalam pondok kecil dari kayu. Atapnya dari anyaman jerami, menyerupai rumah panggung. Mereka kemudian duduk dekat raja dan memberikan cenderamata gelas kristal, manik-manik, enam "piece of eight" (uang yang dibawa penjelajah asing) dalam dompet. 

Sang Raja (diduga Dalem Seganing, raja Bali yang pertama kali bertemu pendatang Belanda pada tahun 1597), menanyakan jumlah orang dan senjata yang dibawa rombongan kapal Belanda yang mendarat di dekat Kuta. Dijawab kapal membawa 80 laki-laki dewasa dan 50 senjata berat dan senapan serta mesiu. Raja juga meminta penjelajah Belanda yang menghadap untuk mencoba senapan yang dihadiahkan kepada Raja.

BACA JUGA: Cokorda Pemecutan: Jangan Ngaku-Ngaku dan Mimpi Jadi Raja di NKRI

Dalam pertemuan ini, Raja Bali juga minta dibawakan peta dunia, karena raja penasaran dengan letak Negeri Belanda. Raja juga menanyakan usia para penjelajah Belanda dan keluarga mereka di Belanda.

Raja mendapat penjelasan bahwa di Belanda waktu itu tidak boleh menikah  di bawah usia 26 tahun. Sementara Raja Bali menjelaskan bahwa di Baelle (Bali) waktu itu pria boleh menikah di usia 12 tahun dan 9 tahun untuk wanita. Usai menghadap raja, rombongan penjelajah Belanda pamit dengan cara mundur setengah jongkok sambil menunduk menjauhi raja.

BACA JUGA: Ngurah Harta Minta Polda Juga Selidiki Kerajaan Fiktif di Bali

Raja Bali saat itu digambarkan sebagai sosok pria perkasa tinggi besar berumur 40-50 tahun. "Raeij De Baelle" atau Raja dari Pulau Baelle ini memiliki 200 istri dan satu anak laki 20 tahun yang akan menggantikannya sebagai raja. Juga ada 2 anak kecil raja yang duduk di dekat para bangsawan.

BACA JUGA: "Raja Buduh" Gede Yudana, Legenda Drama Gong Bali

Raja juga merawat 50 orang cacat termasuk orang kerdil. Raja digambarkan sebagai sosok penuh rasa ingin tahu dan punya pengikut di seluruh negeri yang jumahnya terus bertambah. Raja selalu menawarkan persahabatan dan antusias dengan pendatang dari negara-negara asing.

Reporter: bbn/litbang



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami