search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Volume Sampah Diprediksi Meningkat 50% Saat Galungan dan Kuningan
Senin, 17 Februari 2020, 18:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Perayaan Hari Suci Galungan dan Kuningan akan diperingati Umat Hindu pada tanggal 19 Februari dan 29 Februari mendatang. Serangkaian kegiatan dan pelaksanaan upacara keagamaan bertepatan dengan Galungan dan Kuningan tentu memungkinkan terjadinya peningkatan volme sampah.
 
[pilihan-redaksi]
“Peningkatan volume sampah biasanya terjadi bertepatan dengan Hari Suci Galungan dan Kuningan saja, sampah yang mendominasi juga kebanyakan sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos,” ujar Kabid Persampahan dan Limbah B3 DLHK Kota Denpasar, I Ketut Adi Wiguna saat dikonfirmasi Selasa (17/2). 
 
Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, adapun prediksi peningkatan volume sampah khusus dua hari yakni saat Galungan dan Kuningan berkisar diantara 50-60 persen hari biasa yakni 600-800 Ton per hari. Guna memaksimalkan penanganan sampah tersebut sebagai upaya menciptakan Kota Denpasar yang bersih dan asri, DLHK Kota Denpasar menyiagakan 36 Unit Armada dengan 400 Personil termasuk tenaga kebersihan pada Hari Suci Galungan dan Kuningan. 
 
“Kami telah menyiapkan armada dan personil termasuk tenaga kebersihan, sehingga upaya menciptakan Denpasar yang bersih dan asri dapat diciptakan,” ujar Adi Wiguna.
 
Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan serta meminimalisir jumlah sampah. Selain itu, pemilahan sampah dari rumah tangga juga sangat penting sehingga mampu meminimalisir sampah menuju TPA. Selain juga untuk membatasi dan mengurangi penggunaan plastik.
 
“Himbauan kepada masyarakat agar mengurangi, membatasi  penggunaan bahan plastik sekali pakai serta selalu mmbawa Tas Ramah Lingkungan yang bisa dipergunakan berkali-kali, dan ikut serta memilah sampah dari rumah tangga,” ungkapnya. 
 
“Masyarakat wajib memilah sampahnya disumber termasuk dapat memproses menjadi kompos skala rumah tangga serta ikut program swaklola sampah,  selain itu dihimbau untuk tidak memakai kantong plastik dan wajib membawa tas ramah lingkungan setiap belanja baik di pasar  tradidional/modern. 
 

Reporter: Humas Denpasar



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami