search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
ODP Corona Meninggal Usai Olahraga Bulutangkis
Minggu, 29 Maret 2020, 22:50 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Sahabudin, 43 tahun, warga Dusun Samak Miring Desa Montong Are Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat, meninggal dunia di Puskesmas Kediri, Minggu (29/3) pukul 18.00 WITA. 

[pilihan-redaksi]
Sahabudin merupakan Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid-19, dan diketahui sebelumnya ada riwayat perjalanan keluar daerah yakni ke pulau Jawa, tepatnya Mojokerto, Jawa Timur, 16 Maret lalu. Berdasarkan keterangan yang diperoleh di Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lombok Barat, sebelum meninggal Sahabudin bersama dengan tiga rekannya bermain bulutangkis. 

Tiga rekannya yakni H Zulfikri (43 tahun), Sanhadi (47 tahun), dan Ahmad Yani (37 tahun). Berempat mereka bermain bulutangkis sampai dini hari, pukul 03.00 WITA di rumahnya Sanhadi di Desa Montong Are. Usai olahraga bulutangkis, almarhum Sanhadi merasa batuk-batuk. Oleh rekannya H Zulfikri, almarhumah diberikan kelapa muda untuk diminum.

"Tanggal 23 Maret pulang dari Mojokerto almarhum pakai truk pengangkut barang, dengan ditemani dua rekannya. Keesokan harinya datang ke Pustu Montong dengan keluhan batuk, pilek, pusing, tidak demam, tensi 120/80, dan suhu 36 derajat, "demikian dalam rilis dari Satgas Covid-19 Kabupaten Lombok Barat, Minggu malam.

Dari Puskesmas, Sanhadi yang sudah dibekali obat lanjut pulang. Namun sebelumnya sudah diinformasikan ke Kadus, Kades, dan Babinsa masuk kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP). Lanjut dalam laporan dijelaskan, tanggal 25 Maret almarhum karena tidak ada keluhan diketahui berolahraga bulutangkis. 

Tanggal 27 lapor ke petugas Pustu dengan keluhan hanya batuk. Tanggal 28 tidak ada informasi soal kesehatan almarhum. Hingga pada Minggu (29/3) subuh, pukul 05.00 WITA informasi keluarga pasien kondisi sesak, namu tidak dilaporkan ke petugas. Sekitar pukul 18.00 Wita ODP ini dibawa ke Puskesmas Kediri oleh keluarga. 

Namun sebelum diambil tindakan dari pihak medis Puskesmas, pasien diketahui sudah meninggal dunia. Dan dipastikan meninggal dalam perjalanan. Sempat mengalami kendala penanganan karena masuk kategori ODP.  Tidak ada yang berani mendekati jenazah almarhum, termasuk keluarga.  

Sehingga petugas media menerapkan SOP Covid-19 terhadap jenasah almarhum. Informasi keluarga, Sanhadi yang pekerjaannya sebagai sopir truk barang, jenasahnya langsung dimakamkan dini hari meninggalnya, yakni Minggu (29/3) malam.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami