search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Monyet Liar Rusak Tanaman Warga Desa Batubulan Kangin
Senin, 23 November 2020, 14:10 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Seekor monyet liar membuat resah warga Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati. Tidak cukup meloncat dari genteng ke genteng rumah warga, Monyet berukuran sekitar 1 meter ini juga kerap merusak hasil kebun. 

Perbekel Batubulan Kangin I Wayan Alit P Atmaja ketika ditemui di kantornya, Senin (23/11) membenarkan adanya seekor monyet berkeliaran. Namun warga hanya bisa mengusir, tidak berani menangkap atau menembak. Keberadaan monyet ini diduga sudah liar sejak beberapa bulan terakhir. 

"Bahkan sudah lebih dari setahun rasanya monyet itu liar. Ukurannya cukup besar, sudah tidak takut sama manusia. Malahan galak dengan memperlihatkan gigi. Yang kita khawatirkan jika monyet itu menyerang warga," ujarnya. 

Tanaman warga yang dirusak oleh Monyet atau Bojog tersebut dominan pohon pisang. 

"Bahkan buahnya masih hijau sudah habis dicuri. Warga tidak pernah menikmati hasil panen," jelasnya diiyakan Kelihan Banjar Kenanga dan Kelihan Banjar Buda Ireng. 

Sejauh ini, warga belum berani menangkap maupun menembak. Keberadaan bojog ini pun tidak bisa diprediksi. 

"Jam 5 pagi biasanya lewat di rumah tiyang. Siang sudah liar. Sangat meresahkan sekali, menakut-nakuti anak-anak. Sulit mencari jejaknya," tegas Kelihan Banjar Buda Ireng,  Nyoman Subawa. 

Dikatakan, warga tidak berani menembak karena benturan dengan Awig-awig Desa Adat Batuyang, Desa Batubulan Kangin. 

"Awig-awig tidak memperbolehkan menembak satwa. Sehingga tidak ada yang berani. Termasuk burung, landak dan binatang lain," jelasnya. 

Dijelaskan pula, pihak BKSDA sudah sempat datang ke lokasi guna menjinakkan si Monyet. "Dengan cara diberi pisang berisi obat bius. Tapi Bojog ini lebih cerdik, pisang berisi obat itu ndak mau dimakan. Sehingga gagal ditangkap sampai sekarang. Pernah juga dibawakan tulup, ternyata kalah cepat dengan gerak si monyet," ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Kelihan Banjar Kenanga, I Wayan Suparta. Bahkan di rumahnya sendiri, Monyet ini sering berulah. 

"Kami minta tolong, kalau ada tim yang berwenang mohon ditindaklanjuti. Karena warga disini tidak berani menembak mati," ujarnya.

Warga Banjar Buda Ireng, Made Sukartha, menambahkan keberadaan monyet ini kembali meresahkan sejak seminggu. Sukartha sendiri sudah melihat si Monyet Sabtu (21/11) lalu. Monyet tersebut, masuk ke rumah penduduk dan bertenger di genteng rumah warga. Saat salah seorang warga mengusirnya menggunakan “joan” atau bambu, monyet tersebut malah garang dan menyerangnya, sehingga warga menjadi takut. 

Monyet tersebut datang ketika lapar pada pagi hari, dan malam harinya itu diduga tidur di pepohonan sebelah timur Banjar setempat.
Sukartha mantan anggota DPRD Gianyar ini minta kepada petugas BPBD Kabupaten Gianyar dan instansi terkait untuk menangkap monyet tersebut karena sudah meresahkan warga. 

Sebab 3 tahun lalu warga juga sempat diserahkan dengan kemunculan kera dan sempat menyerang dan melukai warga Desa Batuyang, Sukawati. 

"Dulu di Desa Batuyang, ada kera masuk ke pemukiman penduduk dan menyerang warga, sehingga warga sekarang menjadi trauma. Untuk itu, kami mohon bantuan petugas BPBD Gianyar dan instansi terkait untuk menangkapnya," harapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Plt BPBD Kabupaten Gianyar, Ngakan Dharma Jati mengaku pihaknya belum mendapat laporan dari bawah terkait kemunculan seekor kera masuk ke perumahan penduduk. Atas informasi ini, pihaknya menunjuk anak buahnya untuk mengeceknya ke lapangan, untuk selanjutnya akan melakukan koordinasi dengan BKSDA. 

“Saya perintahkan untuk mengecek ke lapangan dulu, untuk selanjutnya koordinasi dengan pihak KSDA untuk langkah selanjutnya,” tegas Plt BPBD Gianyar.

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami