search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
2 Kali Kejadian Perampokan di SPBU Benoa, Kapolda Soroti Hal Ini
Jumat, 29 Januari 2021, 22:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Rentannya aksi perampokan di Stasium Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) nomor 54.801.51 yang sudah 2 kali terjadi di wilayah Benoa, diduga akibat kurangnya pengamanan internal yang dikelola pihak SPBU. 

Apalagi ditambah permasalahan penyimpanan uang hasil penjualan yang dilakukan secara sembarangan memungkinkan para pelaku beraksi. 

Hal itu disampaikan Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putera disela-sela kegiatan di Polsek Mengwi, Jumat (29/1/2021). 

Menurut Irjen Putu Jayan, menindaklanjuti kasus perampokan di SPBU nomor 54.801.51 yang terletak di Jalan Raya Benoa, Kamis (28/1) sekitar pukul 19.54 WITA, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak SPBU tersebut. 

Koordinasi ini dilakukan pihak kepolisian untuk sekadar mengingatkan agar nantinya memiliki pengamanan internal. "Nanti pihak SPBU, ada moment tertentu akan kita sambangi. Kita ingatkan agar dia juga mempunyai pengamanan internal," terangnya. 

Diungkapkanya, tidak hanya sekadar mengingatkan pihaknya juga berharap agar di SPBU Benoa ada satpamnya. Selain itu juga diingatkan agar tempat penyimpanan uang hasil penjualan supaya tidak dipegang tangan oleh operator. 

"Mungkin ada satpamnya disana kita optimalkan kembali. Menyimpan uang dari operator operator itu supaya tidak dibawa di tangan seperti kejadian kemarin itu," terangnya. 

Dengan longgarnya pengamanan internal pihak SPBU bisa dimungkinkan menimbulkan niat para pelaku kejahatan untuk beraksi. "Akhirnya menimbulkan niat para pelaku untuk melakukan suatu perbuatan pidana aman kiri, aman kanan kemudian dia melakukan perbuatan itu," tegas jenderal bintang dua ini. 

Lain bila operator menyimpan uang hasil penjualan dengan tidak sembarangan. Sehingga bisa memperkecil niat para pelaku melakukan aksinya. 

"Kalau operator menyimpannya tidak sembarangan itu akan mengecilkan niat niat para pelaku berbuat tindakan kriminal," ujar jenderal asal Bangli ini. 

Ditegaskannya, pada prinsipnya anggotanya akan mengungkap kasus tersebut. Kapolda juga meminta agar anggotanya lebih mengiatkan kegiatan operasional di lapangan. Giat patroli menurutnya sudah berlangsung saat ini dan akan terus ditingkatkan untuk meminimalisir tingkat kejahatan. 

"Kepada masyarakat juga waspada jangan lengah. Mari sama sama berusaha kota mengatasi masalah kriminal tadi," pintanya. Seperti diketahui, SPBU nomor 54.801.51 yang terletak di Jalan Raya Benoa, Pesanggaran, Denpasar Selatan kembali menjadi sasaran perampok, Kamis (28/1) sekitar pukul 19.54 WITA. Seorang pria tiba-tiba menodongkan pedang kepada pegawai di SPBU dan menggasak uang tunai hasil penjualan sebesar Rp 10 juta rupiah. 

Sebelumnya, 11 November 2020 SPBU itu juga menjadi sasaran perampok berpistol yang akhirnya diketahui pistol mainan. Pelakunya, Mare Novi Widyantara (30), berhasil diringkus Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali 20 November 2020. Di rumahnya di Jalan Pratama Nomor 35, Banjar Peken, Desa Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung setelah 9 hari dikejar polisi. 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami