Panglima TNI dan Kapolri Pantau Prokes di Pasar Badung, Ini Temuannya
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Didampingi Gubernur Bali Wayan Koster, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tiba di Pasar Kumbasari dan Pasar Badung, Kamis (4/2/2021) siang.
Kedatangan para pejabat itu ingin melihat sejauh mana pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di dua pasar tradisional di Denpasar tersebut.
Berselang 15 menit mengunjungi pasar, Panglima TNI Hadi Tjahjanto memberikan keterangan pers. Ia menyampaikan kedatangannya bersama Kapolri mengunjungi Pasar Kumbasari-Pasar Badung untuk melihat secara langsung aktivitas penerapan prokes. Ternyata hasil pantauan di kedua pasar tersebut penerapan prokesnya sangat bagus.
"Prosedur masuk pasar diawasi oleh petugas Satgas Covid-19. Pengunjung pasar wajib pakai masker. Ada tempat cuci tangan. Jumlah pengunjung masuk pasar di batasi. Selain itu antara pembeli dan pedagang ada sekat pembatas," ujar Panglima.
Artinya, kata Panglima Hadi Tjahjanto, penerapan tiga M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker) di kedua pasar itu berjalan sesuai dengan prosedur. Meski sudah dinilai bagus, Panglima tetap meminta kepada masyarakat atau pengunjung pasar supaya tidak bosan menerapkan dan mematuhi Prokes.
Kepada petugas TNI, Polri, Pecalang dan dinas terkait lainnya, Panglima meminta agar selalu mengingat 3 persoalan. Yakni pertama pengunjung yang datang dicek, apakah pakai masker atau tidak. Kedua, meski sudah pakai masker harus dicek apakah pemakaian masker benar ata salah. Ketiga, apakah masker yang digunakan standar atau tidak.
"Saya mengingatkan kepada petugas di lapangan untuk terus mengingatkan masyarakat pengunjung pasar dengan menggunakan pengeras suara keliling pasar. Jangan bosan untuk terus mengingatkan Prokes. Siapkan masker di depan pasar," pintanya.
Keterangan terpisah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan untuk mencegah dan menekan angka wabah covid-19, langkah yang paling balik adalah mencegah laju pertumbuhan penyebarannya.
Ia pun berharap agar masyarakat tidak takut dan menghindar untuk rapid tes. "Tujuannya agar kita tau mana di antara keluarga atau saudara kita yang terpapar. Karena ada yang terpapar tapi tidak ada tanda-tanda," tegas mantan Kabareskrim Polri ini.
Reporter: bbn/bgl