search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kompos Kotoran kambing Jadi Alternatif Tingkatkan Produksi Cabai Merah
Rabu, 24 Februari 2021, 22:10 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pemanfaatan kompos kotoran kambing dapat menjadi salah satu alternatif solusi dalam meningkatkan produksi cabai. 

Produksi cabai yang dihasilkan dapat mencapai 168,37 gram pertanaman. Hal tersebut terungkap dalam sebuah artikel ilmiah berjudul “Compost and Biochar Characteristics Test of Some Animal Manure Waste” yang dipublikasikan pada Internasional Journal On Advanced Science Engineering Information Technology. 

Artikel ditulis oleh 3 akademisi dari Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa yaitu I Dewa Nyoman Sudita, Yohanes Parlindungan Situmeang, dan Made Suarta. Dalam artikel tersebut dituliskan bahwa kompos kotoran kambing memberikan hasil produksi cabai lebih tinggi dibandingkan kompos kotoran sapi dan kompos kotoran ayam. 

Namun apabila diolah menjadi biochar (bahan padat yang kaya karbon), maka biochar kotoran ayam memberikan produksi lebih tinggi mencapai 188.74 gram pertanaman. Jenis bahan baku pupuk kandang untuk kompos dan biochar selain mempengaruhi produksi cabai merah juga mempengaruhi sifat tanah. 

Kendati  jenis bahan pakan ternak mempengaruhi kualitas kompos dan biochar, peternak telah lama memanfaatkan kotoran hewan sebagai pupuk organik dalam sistem pertanian untuk berbagai jenis tanaman. Seiring berjalannya waktu dengan memasuki revolusi hijau di bidang pertanian untuk meningkatkan produk pertanian, penggunaan pupuk anorganik sintetis di Indonesia sudah lepas kendali. 

Padahal Penggunaan Pupuk organik dapat mengurangi berkembangnya bakteri patogen dan mengurangi munculnya penyakit pada tanaman.

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami