search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Australia-Singapura Bakal Luncurkan "Travel Bubble" pada Juli 2021
Rabu, 17 Maret 2021, 14:05 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Dua negara yakni Australia dan Singapura tengah membahas travel bubble, dimana lewat Kebijakan ini memungkinkan perjalanan bebas karantina antara kedua negara pada Juli mendatang.

Dilansir dari lama Business Traveller, Rabu (17/3/2021), pengakuan timbal-balik atas paspor vaksin yang dikeluarkan pemerintah juga sedang dipertimbangkan. Proposal itu akan memungkinkan warga Australia untuk mengunjungi Singapura untuk tujuan kerja atau rekreasi tanpa perlu pengecualian dari larangan keluar Australia, menurut Sydney Morning Herald.

Berkat angka Covid-19 yang rendah, Australia saat ini menjadi salah satu dari lima negara yang memenuhi syarat untuk skema Air Travel Pass pemerintah Singapura. Hal tersebut memungkinkan para pelancong untuk masuk dengan sedikit batasan.

Warga Australia diharuskan membeli asuransi perjalanan Covid-19, menjalani pengujian PCR pada saat kedatangan, dan tetap dalam isolasi diri sampai mereka menerima hasilnya. Travel bubble tampak membuat beberapa dari pembatasan ini dilonggarkan lebih jauh.

Sementara itu, bagi wisatawan yang meninggalkan Singapura, individu yang divaksinasi penuh dapat dibebaskan dari karantina hotel wajib selama dua minggu di Australia dan larangan bagi pengunjung internasional.

"Singapura saat ini sedang berdiskusi dengan Australia tentang pengakuan bersama atas sertifikat vaksinasi dan dimulainya kembali perjalanan dengan prioritas bagi pelajar dan pelancong bisnis," kata Kementerian Luar Negeri Singapura dalam sebuah pernyataan.

"Kami juga membahas kemungkinan gelembung perjalanan udara yang memungkinkan penduduk Singapura dan Australia melakukan perjalanan antara kedua negara tanpa perlu karantina," lanjut pernyataan tersebut.

Dilansir dari The Guardian, warga Singapura yang telah divaksinasi dapat bepergian ke Australia tanpa harus menjalani karantina hotel selama dua minggu.

Secara terpisah, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, mengatakan dalam sebuah wawancara TV dia berharap Singapura akan mulai membuka kembali perbatasannya pada akhir tahun karena lebih banyak negara menggenjot vaksinasi.

"Saya berharap jika banyak negara dapat memiliki proporsi yang substansial dari populasi mereka yang divaksinasi pada akhir tahun ini, kami akan dapat memiliki kepercayaan diri dan telah mengembangkan sistem untuk membuka perbatasan internasional kami agar dapat melakukan perjalanan dengan aman lagi," kata Lee dalam sebuah pernyataan wawancara dengan BBC yang tayang pada hari Minggu.

"Mudah-mudahan akhir tahun ini atau tahun depan pintu sudah bisa dibuka, kalau tidak lebih awal," jelasnya.

Sumber: Liputan6.com

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami