search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gajah Mina dalam Mitologi Hindu, Ini Penjelasannya
Senin, 22 Maret 2021, 16:25 WITA Follow
image

Patung Dewa Baruna dan Gajah Mina di Pantai Prerenan. Sumber: riskidarmawan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Warga heboh dengan temuan bangkai monster laut yang diduga mirip binatang legenda Gajah Mina di Laut Natuna Utara. Hingga kini temuan tersebut masih diselidiki kebenarannya.

Di sisi lain, dalam kepercayaan Hindu, Gajah Mina dinilai mempunyai makna dan simbol tertentu. Dilansir dari berbagai sumber, Gajah Mina adalah kombinasi dari binatang gajah dan ikan berupa binatang purba sejenis ikan berkepala gajah yang dalam lontar Yama Tattwa dipakai oleh Wangsa Wesia sebagai petulangan dalam upacara ngaben.

Gajah mina sebagai salah satu dari 7 mahluk mitologi dalam kepercayaan Hindu yang juga disebut makara. Berwujud seekor ikan berkepala gajah tersebut juga sering dilukiskan atau dipahatkan pada candi sebagai hiasan kekarangan dalam arsitektur pura yang memiliki sejarah arkeologis. Deskripsi Gajah Mina berasal dari sesepuh desa pesisir.

Para tetua mengatakan bahwa makhluk itu sama besarnya dengan ikan paus, memiliki belalai seperti gajah, memiliki bulu di tubuhnya dengan sepasang gading dan di beberapa kasus, memiliki telinga yang lebar. Secara filosofi, lanjutnya, Palinggih Gajah Mina merupakan simbol dari kekuatan mahadahsyat dari Raja Lautan, yakni Dewa Baruna. Gajah Mina juga dikaitkan dengan kisah penyelamatan dunia oleh Matsya, yang merupakan Avatara Wisnu yang berwujud Ikan Berkepala Gajah.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami