search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Petugas DLH Ditemukan Tewas dengan Leher Tersayat
Senin, 5 April 2021, 16:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Hasanudin alias One Kuba (48 tahun) petugas kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima, menjadi korban pembunuhan yang pelakunya masih dalam pengejaran polisi.  

Mayat korban ditemukan di kompleks pertokoan Sultan Square sebelah barat terminal Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima, Minggu (4/4), dengan kondisi leher tersayat. Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh seorang pemulung asal Kelurahan Dara yakni Suaeb (56 tahun), sekitar pukul 16.30 WITA. 

Mayat ditemukan dalam kondisi tergeletak dan bersimbah darah. Dan terlihat ada bungkusan plastik warna putih di samping semak-semak di Tempat Kejadian Perka (TKP). Suaeb menemukan mayat yang awalnya tanpa identitas tersebut saat dia mencari botol plastik bekas.

Suaeb yang kaget, selanjutnya pada pukul 16.05 WITA melaporkan hal tersebut ke Polsek Rasanae Barat-Polres Bima Kota. Pihak Polsek Rasanae Barat langsung memerintahkan anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Dara yakni Bripka Ramli untuk mengkroscek kebenaran dari informasi di TKP. Di TKP, polisi menemukan mayat dalam posisi terlentang dan terdapat luka sayatan pada bagian lehernya. Kuat dugaan bahwa korban dibunuh. 

Selanjutnya, jenazah korban dievakuasi dan polisi memasang police line (garis polisi). Sekitar pukul 18.15 WITA jenazah dievakuasi di RSUD Bima untuk dilakukan visum. Hasil visum, diperkirakan korban tewas enam jam sebelum ditemukan. 

Kapolsek Rasanae Barat-Polres Bima Kota, Iptu Dediansyah membenarkan adanya peristiwa penemuan mayat ini. 

“Masalah ini sedang dalam penyelidikan,” tandas Dediansyah singkat.

Diketahui Hasanudin, warga Kelurahan Rontu Kecamatan Raba-Kota Bima ini adalah pegawai di Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima. Sehari-hari korban bekerja sebagai tukang sapu jalanan, dan mulai bekerja sejak pukul 04.00 WITA. Untuk menambah penghasilannya, korban juga bekerja sebagai tukang ojek. Langganan ojek korban adalah ibu-ibu penjual sayur di Pasar Amahami. 

"Biasanya korban pulang ke rumah pukul 09.00 WITA," kata Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Iptu Rayendra, Senin (5/4) pagi. 

Polisi tidak menemukan dompet, hp atau pun sepeda motor korban di TKP. Dijelaskan oleh Kasat Reskrtim, pada Minggu (4/4) pukul 06.30 WITA pihak keluarga sempat menelpon korban. Dengan maksud menyuruh korban pulang karena cuaca sedang hujan. Namun hp korban tidak aktif.  

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami