Kolaborasi Penelitian Menjadi Sebuah Kebutuhan di Era-Milenial
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kolaborasi penelitian antar peneliti dalam perguruan tinggi dan antar perguruang tinggi saat ini menjadi sebuah kebutuhan.
Kolaborasi menjadi penting karena suatu permasalahan riil di masyarakat bersifat kompleks dan tidak bisa diselesaikan dengan melihat satu aspeknya saja.
Peneliti Warmadewa Research Center (WaRC), Made Yaya Sawitri, S.HI., M.A mengungkapkan tantangan kedepan adalah mengkolaborasikan paradigma yang berbeda-beda dari bidang ilmu yang beda. Jadi harus mencari cara untuk membuat kerangka pikir dimana bidang ilmu tersebut bisa saling melengkapi.
“Kalau kendala antar bidang ilmu yang beda itu biasanya persepsi lama dengan baru. Banyak peneliti masih nyaman bekerja dengan framework yang sudah familiar untuk mereka,” kata Yaya di sela-sela Coaching Clinic hibah penelitian yang diselenggarakan oleh Warmadewa Research Center (WaRC) secara daring pada Kamis (8/4).
Menurutnya, tantangan lain yang juga sering muncul adalah masalah birokrasi. “Banyak tahapan sebelum bisa kolaborasi antar universitas, karena harus ada MoU dan kerja sama operasional,“ ungkap Yaya yang juga merupakan staf pengajar Prodi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Warmadewa.
Dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Badung, Dr. Eng Beta Paramita, S.T., M.T mengakui jika perbedaan bidang ilmu sering menjadi masalah dalam berkolaborasi, karena terkait cara pandang yang berbeda. Kendala yang paling berat yaitu ketua harus memiliki panduan yang jelas terkait pembagian tugas.
“Kalau ketua peneliti tidak punya roadmap sering tidak jadi kerja. Ketua harus memastikan diagram kerja dan data apa yang harus dikoleksi,” tegas Beta.
Reporter: bbn/mul