search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Eksplorasi Bangkai Kapal Van Der Wijck Dihentikan Hingga Beberapa Bulan
Senin, 3 Mei 2021, 15:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Eksplorasi Bangkai Kapal Van Der Wijck Dihentikan Hingga Beberapa Bulan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Eksplorasi bangkai Kapal Van Der Wijck yang dilakukan tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur (BPCB Jatim) di Perairan Lamongan untuk sementara waktu dihentikan.

Alasan penghentian eksplorasi bangkai kapal yang tenggelam di tahun 1936 tersebut karena kondisi cuaca yang buruk di daerah sekitar target eksplorasi pencarian kapal tersebut.

“Hari ini terakhir mas, dihentikan dulu sementara. Karena ada arus bawah yang kencang, sehingga lumpur di dasar laut teraduk semua, bikin keruh,” kata Arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho saat dikonfirmasi beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Minggu (02/05/2021) malam.

Dalam eksplorasi pencarian kapal legendaris yang dibuat tahun 1921 ini melibatkan 13 orang dari Tim BPCB; termasuk 6 orang nelayan setempat, 2 orang penyelam POSSI (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia), 1 orang dari HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Lamongan, dan 5 orang dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan, serta 1 orang dari Polairud.

Untuk mencapai titik lokasi tenggelamnya kapal legendaris tersebut menggunakan kapal milik nelayan setempat yang membutuhkan waktu empat jam dalam sekali perjalanan. Diperkirakan, jaraknya kurang lebih 17 mil dari bibir pantai Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong Lamongan.

Adapun bangkai kapal yang tenggelam 85 tahun lalu itu diketahui berada di kedalaman 40 meter, sehingga kegiatan eksplorasi dilakukan dengan scuba diving.

Lebih lanjut Wicaksono mengatakan, kegiatan eksplorasi bangkai kapal Van Der Wijck akan dilanjutkan lagi setelah kondisi cuaca dan alam Perairan Lamongan lebih jernih.

“Kami akan melanjutkan lagi proses ini (eksplorasi), di bulan September atau Oktober, menunggu kondisi alam perairan Lamongan lebih jernih,” lanjutnya.

Pun dia juga menjelaskan, pada tahap pertama kegiatan eksplorasi, BPCB berfokus pada penemuan titik lokasi tenggelamnya Van Der Wijck serta pengambilan foto dan video bangkai kapal.

Berdasarkan informasi terakhir, hasil eksplorasi akan menjadi masukan bagi dinas terkait di Jawa Timur dan Kabupaten Lamongan untuk digunakan dalam merumuskan strategi rencana pengelolaan ke depan.

“Perintah dari Dirjen Kebudayaan, untuk tahap pertama yang penting dapat titik lokasinya, serta foto dan videonya dulu untuk kemudian diidentifikasi,” jelasnya.

Peristiwa tenggelamnya Kapal Van Der Wijck sendiri menjadi fenomenal, lantaran latar belakang tersebut diangkat dalam novel oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang dikenal dengan Buya HAMKA.

Kemudian novel tersebut diangkat ke layar lebar pada tahun 2013 silam dengan durasi film lebih dari dua jam.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami