search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ratu Kecantikan Myanmar Angkat Senjata, Serukan Lawan Junta Militer
Kamis, 13 Mei 2021, 08:40 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Ratu Kecantikan Myanmar Angkat Senjata, Serukan Lawan Junta Militer

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Seorang mantan ratu kecantikan Myanmar, Htar Htet Htet bergabung dengan pemberontak etnis untuk melawan junta militer di negaranya. Ia mengunggah foto dengan senapan serbu sebagai tanda siap bertarung.

Menyadur Strait Times Rabu (12/05) Myanmar berada dalam kekacauan dan perekonomian lumpuh sejak militer merebut kekuasaan Suu Kyi pada 1 Februari.

Htar Htet Htet adalah Miss Myanmar pertama yang mewakili negaranya di ajang Miss Grand International di Thailand pada tahun 2013. Ia bersaing dengan 60 kontestan lainnya dalam babak pakaian renang dan kostum nasional.

Instruktur senam berusia 32 tahun itu memposting gambar ke halaman Facebook-nya minggu ini dengan mengenakan seragam tempur hitam sambil angkat senjata.

"Waktunya telah tiba untuk melawan," tulisnya di Facebook.

"Apakah Anda memegang senjata, pena, keyboard atau menyumbangkan uang untuk gerakan pro-demokrasi, setiap orang harus melakukan bagian mereka agar revolusi berhasil."

Selasa, 11 Mei menandai 100 hari kudeta Myanmar, dan kekerasan terus berkanjut. Hal ini tidak menghalangi massa di Yangon untuk turun ke jalan menuntut kembali negara pada demokrasi.

"Saya akan melawan sebanyak yang saya bisa. Saya siap dan siap untuk menyerahkan segalanya. Saya bahkan siap membayar dengan hidup saya," tulis Htar Htet Htet dari wilayah perbatasan yang tidak diketahui.

Selain Htar Htet Htet, kontestan Miss Grand Myanmar tahun ini, Han Lay, juga menjadi kritikus junta militer yang vokal.

Lebih dari 780 warga sipil tewas sejak kudeta terjadi. Pasukan keamanan terus bergerak untuk menghentikan protes massal dengan penumpasan yang brutal.

Mereka menembak demonstran di jalan-jalan, menangkap orang-orang dalam penggerebekan malam hari, mengunci jurnalis dan memerintahkan pemadaman internet.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami