search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jadi Lokasi "Rest Area" Tol Gilimanuk-Mengwi, Desa Tukadaya Siapkan Program Genjot PADes
Kamis, 3 Juni 2021, 19:35 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Pembangunan jalan tol Gilimanuk - Mengwi kini ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kabupaten Jembrana. 

Tidak terkecuali Desa Tukadaya rencananya sebagai tempat rest area, hal tersebut diyakini bisa membawa dampak perekonomian untuk warga Desa Tukadaya khususnya dan Jembrana pada umumnya. Hal tersebut tentunya menjadi berita bagus untuk Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Jembrana. 

Seperti diungkapkan Kepala Desa Tukadaya I Ketut Budi Utama. Dirinya akan manfaatkan situasi tersebut untuk mengembangkan program yang ada di desanya dan bersinergi dengan keberadaan rest area yang akan dibangun, untuk menambah pendapatan asli desa (PADes).

Budi Utama mengatakan, Selain Keberadaan rest area jalan tol, dirinya sudah menyiapkan empat program prioritas yang nanti diandalkan sebagai penghasilan sumber PAD Desa. Selain program air bersih, Desa Tukadaya juga menyiapkan program pasar.

"Itu merupakan sumber PAD untuk mengarah ke desa mandiri siapa tau nanti DD nya dikurangi kedepannya, untuk perusahan desa, air desa dan lumbung pangan desa serta hutan desa," terang Perbekel Budi Utama kepada Beritabali.com Kamis (03/06/2021). 

Perbekel Budi Utama menambahkan, pihaknya juga sudah membentuk pokdarwis yang siap berkembang untuk membuat destinasi wisata dengan menonjolkan panorama yang indah seperti wisata di Tabanan. 

"View Sawahnya nanti ditata biar bagus, juga spot gunung dan laut," imbuhnya. 

Selain dua program unggulan tersebut, ada program lumbung pangan desa yang merupakan bentuk ketahanan pangan desa. Dengan dukungan lima subak yang aktif, masyarakat Desa Tukadaya bisa memanfaatkan beras lokal hasil dari panen padi di daerah sendiri.

"Kita tahu harga beras saat ini masih tinggi, untuk itu jika nanti mereka panen padi, sedikitnya bisa meringankan beban ekonomi masyarakat di saat harga beras tinggi di masa pandemi ini," imbuhnya

"Oleh karena itu kita akan memanfaatkan lumbung pangan desa ini, hal tersebut untuk menambah PAD desa," imbuhnya. 

Pihak Desa nantinya bekerjasama dengan subak setempat untuk membeli gabah dengan membuat aturannya. Masyarakat juga bisa mendukung rencana tersebut dengan mewajibkan masyarakat untuk menkonsumsi beras lokal dengan harga standar (bersaing). 

Namun saat ini Desa Tukadaya memiliki permasalahan yang bertahun tahun belum bisa diatasi, setiap musim kemarau Desa Tukadaya mengalami krisis air bersih. Meskipun disokong oleh PDAM, namun hanya mampu melayani warga lima persen saja. 

"Saya sudah memiliki rencana akan melakukan pengeboran untuk membuat sumur di dekat hutan untuk melayani kebutuhan air bersih untuk masyarakat. Semoga pengajuan kami ke provinsi terkait ijin bisa difasilitasi," harapnya. 

Terkait program pasar yang ada di Desa Tukadaya, akan dibangun kios-kios. Pihak Desa akan berkomitmen untuk memfungsikan bangunan pasar yang kini menjadi sorotan mubazir oleh masyarakat. Adapun caranya yaitu memberikan peluang kepada masyarakat  berjualan yang memiliki tanggung jawab untuk memajukan pasar yang dikelola desa. 

Diharapkan program desa yang kita miliki, ini, Pemkab Jembrana bisa memberikan dukungan penuh demi kepentingan masyarakat khususnya Desa Tukadaya.

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami