search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Salah Makan Umbi, Tiga Warga Keracunan, Satu Tewas Dua Kritis
Jumat, 11 Juni 2021, 11:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Salah Makan Umbi, Tiga Warga Keracunan, Satu Tewas Dua Kritis

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Tiga warga Desa Sidem Kecamatan Gondang Tulungagung mengalami keracunan usai diduga mengkonsumsi umbi beracun. Mbah Bejo (78) satu dari tiga korban tersebut meninggal dunia.

Dua korban lainnya yang ikut mengkonsumsi umbi beracun tersebut sempat menjalani perawatan di puskesmas. Mereka ialah menantu dan tetangga korban yang ikut makan umbi tersebut.

Ketika dikonfirmasi, Kapolsek Gondang AKP Suwancono mengungkapkan kejadian ini bermula ketika Mbah Bejo pergi ke ladang yang tak jauh dari rumah. Ketika itu dia hendak memanen gembili untuk dimasak.

Diduga korban tidak teliti hingga Mbah Bejo turut membawa umbi gadung. Umbi jenis ini sendiri terkenal sangat beracun. Perlu penanganan khusus agar umbi gadung dapat dimakan dengan aman.

"Umbi tersebut dibawa pulang kemudian dimasak oleh menantu korban," kata Suwancono, Kamis (10/6/2021).

Dijelaskan Kapolsek, setibanya di rumah, gembili dan gadung tersebut lantas dimasak dengan cara dikukus. Setelah makan, umbi itu lantas dimakan oleh Mbah Bejo, menantu dan seorang tetangganya.

Sesaat kemudian, menantu dan tetangga korban mengalami pusing. Perasaan ini diikuti rasa mual kemudian muntah. Sedangkan Mbah Bejo tidak demikian. Dia langsung tergeletak di rumahnya.

Warga setempat yang mengetahui kejadian lantas membawa menantu dan tetangga korban ke puskesmas. Warga lainnya juga melaporkan kejadian ini ke perangkat desa dan dilanjutkan polisi.

Ketika diperiksa, Mbah Bejo dinyatakan meninggal dunia. Polisi lalu melakukan olah TKP dan menemukan ada gembili dan gadung yang belum sempat dimasak berada di dapur.

"Jarak antara gembili dan gadung ini berdekatan. Kemungkinan korban tidak sengaja mengambil gadung. Karena secara fisik bentuknya hampir sama," ungkap Suwancono.

Ia menambahkan, berdasarkan pantauan terbaru, menantu dan tetangga Mbah Bejo kondisinya membaik sehingga diperbolehkan pulang. Sementara Mbah Bejo rencananya akan langsung dimakamkan oleh pihak keluarga.

"Hasil visum tidak ditemukan adanya tanda kekerasan di tubuh korban. Umbi yang ada akan kita kirim ke laboratorium untuk diperiksa kandungannya," katanya.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami