search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
NASA Berburu "Alien" ke Planet Mars
Minggu, 13 Juni 2021, 13:55 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kehidupan alien memang selalu menarik. Tak jauh berbeda, Badan Antariksa AS atau NASA punya keinginan untuk meneliti terkait kehidupan di luar Bumi.

NASA punya Transiting Exoplanet Survey Satellite atau TESS yang lepas landas tahun 2018 lalu. TESS merupakan pesawat antariksa untuk mendeteksi planet di luar tata surya atau disebut sebagai exoplanet.

TESS punya pekerjaan serupa dengan pesawat Kepler yang saat itu sudah mengindetifikasi 2.342 exoplanet. Disebutkan jika 30 diantaranya dipastikan dalam zona layak huni bintang induknya dan cukup dekat dengan air di permukaan, dikutip Engadget, Sabtu (12/6/2021).

TESS mengerjakan hal berbeda dengan mencari tahu soal dunia yang cukup jauh dari Bumi. Sebab dengan Kepler terlalu jauh untuk mengumpulkan sebagian besar detail para planet itu.

Selama misi dua tahunnya itu, TESS mempelajari lebih dari 200 ribu bintang. TESS berfokus pada bintang yang lebih dekat dengan kita dibandingkan pada jarak yang jauh.

Alasannya bisa lebih mudah membaca dan mengonfirmasi. Serta memungkinkan mengumpulkan lebih banyak data mengenai spesifikasi planet yang telah dideteksi.

Dilansir dari CNBC Indonesia, selama misi utamanya yang diselesaikan 4 Juli 2020, TESS mencitrakan 75% langit berbintang. TESS juga menangkap mosaik raksasa, menemukan 66 exoplanet baru atau dunia di luar tata surya kita serta hampir 2100 kandidat yang dikerjakan oleh para astronom untuk dikonfirmasi.

"TESS menghasilkan semburan pengamatan berkualitas tinggi yang menyediakan data berharga di berbagai topik ilmu pengetahuan. Saat memasuki misi yang diperluas, TESS sudah sukses besar," kata ilmuwan proyek TESS di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, Patricia Boyd, dikutip dari laman NASA.

Selain melalui TESS, NASA juga berburu alien melalui Perserverance. Pesawat robotik itu telah mendarat di Kawah Jezero Planet Mars bulan Januari lalu.

Perserverance memulai pejelajahan mencari alien, yakni jejak kehidupan mikroba purba.

Kawah Jezero sendiri seperti bekas cekungan danau yang diperkirakan dialiri oleh sungai namun sudah mengering. Lokasi tersebut cukup mendukung mencari sisa kehidupan yang pernah ada dari Planet Mars.

Sebelum sampai ke Mars, robot itu melalui perjalanan panjang dari Bumi hampir tujuh bulan. Perseverance menempuh perjalanan 472 juta km sebelum akhirnya menembus atmosfer Planet Merah.

Saat masuk ke atmosfer, pesawat itu memiliki kecepatan 19 ribu km per jam untuk turun ke permukaan Mars. Menurtu Direktur Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, Michael Watkins menyatakan misi baru akan dimulai saat pesawat telah mendarat.

"Kami membuat misi bukan untuk mendarat, tetapi sebenarnya untuk mengemudi, dan untuk mendapatkan sampel serta melakukan demonstrasi teknologi lainnya," kata Watkins, dikutip dari Reuters.
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami