search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Viral Model Diduga Jadi Korban Fetish Mukena
Kamis, 19 Agustus 2021, 14:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Viral Model Diduga Jadi Korban Fetish Mukena

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Dunia maya dihebohkan oleh sebuah pengakuan seorang wanita yang mengaku menjadi korban fetish mukena berkedok foto katalog online shop (olshop). Wanita yang juga merupakan seorang model itu membagikan ceritanya melalui sebuah utas di Twitter dengan akun @jeehantz.

Dia menuliskan utas tersebut dengan judul “Fetish Mukena: Pelecehan Foto Berkedok Olshop”. Di awal cuitan yang sudah mendapat 7.321 retweets ini, dia juga menjelaskan apa itu fetish.

“Hai! Bismillah, ini pertama kalinya aku bikin thread dan pengen speak up se-rapi mungkin soal pengalaman kurang menyenangkan sebagai model foto. Sebelumnya, aku kasih penjelasan sedikit ya mengenai apa itu fetish,” cuitnya.

Fetish sendiri merupakan gangguan ketertarikan seksual yang intens pada benda mati atau bagian tubuh yang secara umum tidak dipandang sebagai bagian dari organ seksual. Dia menceritakan, pengalaman kurang menyenangkan ini berawal dari perjalanan karirnya di awal tahun ini.

“Semenjak mengikuti salah satu pageant, Alhamdulillah mendapat banyak tawaran foto catalog dan endorse. Aku beri inisial GM yah untuk olshop mukena yang akan aku ceritakan,” tulisnya.

Dia mengungkapkan, saat itu GM yang belakangan diketahui bernama Griya Mukena menjadi sponsor dalam Grand Final Pageant yang dia ikuti. Selanjutnya, para pemenang 7 besar diminta untuk memberikan feedback dengan mempromosikan melalui IG feed dan instastory.

Dari situlah, owner GM yang berinisial R mengenal dirinya dan menawarkan pekerjaan untuk foto katalog. Kejanggalan mulai dia rasakan saat si R langsung menentukan tanggal tanpa sedikitpun membicarakan soal kesepakatan fee.

“Tapi karna masih awal membangun karir pikirku Cuma “berapapun aku dibayar, niatku cumin buat pengalaman, personal branding, dan bantu olshop ini berkembang” tidak akan sedikitpun mempermasalahkan soal fee,” lanjutnya.

Singkat cerita, dia kemudian menjalani sesi pemotretan pertama. Beberapa kejanggalan mulai dia rasakan, seperti lokasi pemotretan yang pindah, hingga dia tidak bertemu dengan R yang diduga adalah seorang perempuan. Melainkan, dia bertemu dengan laki-laki berinisial D yang mengaku sebagai adiknya R.

Bahkan, soal fee yang dijanjikan akan ditransfer, ternyata juga tak kunjung didapatkan. Hingga suatu ketika dia mendapat kabar yang kurang menyenangkan. Foto-foto dia dan model lainnya yang mengenakan mukena ada di sebuah akun fetish mukena. Foto-foto tersebut dijadikan bahan untuk melakukan hal-hal yang tidak sepantasnya.

Model lain sempat menghubungi pelaku yang ternyata adalah D, untuk menghapus foto-foto tersebut. Bukannya bertanggung jawab, D justru memblokir nomor model tersebut.

Usut punya usut, rupanya pelaku tidak hanya menggunakan satu akun olshop berkedok fetish, tetapi juga beberapa akun lainnya. Seperti akun instagram @selfie_mukena, @pedulimukenabersih, dan akun twitter @pecint_mukena.

Dia mengatakan, dirinya sengaja membuat utas ini bertujuan untuk memberikan peringatan kepada perempuan terutama model untuk lebih berhati-hati dan teliti ketika memutuskan untuk berkolaborasi dengan produk tertentu.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami