search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gali Kuburan, Warga Temukan Perhiasan Zaman Kerajaan
Senin, 20 September 2021, 14:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Gali Kuburan, Warga Temukan Perhiasan Zaman Kerajaan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Warga Kelurahan Jatibaru Timur dihebohkan dengan penemuan sejumlah perhiasan serupa benda purbakala saat menggali kuburan, Rabu (15/9) lalu. 

Benda tersebut diperkirakan dari masa kerajaan, dari coraknya diperkirakan pada masa Hindu Budha. Guna memudahkan pemeriksaan sejumlah benda tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bima sudah bersurat ke lembaga resmi di Provinsi Bali, yang khusus menangani kepurbakalaan untuk bisa hadir dan melakukan penelitian.

“Kami sudah bersurat, semoga bisa direspon cepat,” kata Kabid Kebudayaan Dinas Dikbud Kota Bima, Munawar. 

Munawar mengatakan, dirinya juga telah menerima informasi itu saat penggalian kuburan warga Kelurahan Jatibaru Timur, tiba-tiba ditemukan perhiasan tersebut.

“Saat digali sekitar 2 meter, perhiasan itu ditemukan warga,” ungkapnya, Jumat (18/9).

Perhiasan itu sebutnya, 1 buah anting, kemudian 1 cincin perak berbentuk aladin, lalu 1 cincin emas dan 1 tusuk konde. Guna mengetahui apakah benda tersebut termasuk purbakala atau tidak, saat ini pihaknya telah meminta warga yang menemukan untuk tidak memberikan pada orang lain, apalagi dijual.

“Kami sudah meminta agar menyimpannya terlebih dahulu, sampai menunggu tim ahli yang akan meneliti,” katanya.

Sebelumnya dikutip Kahaba.net warga lain  menemukan benda berupa kendi dan guci di Dusun Kambu Desa Mbuju Kabupaten Dompu, Kamis (11/10) 2018. Untuk meneliti temuan ini, Disbudpar Dompu mendatangkan Tim Balar dari Bali. 

Diperkirakan secara fisik, model dan coraknya kemungkinan besar kendi dan guci ada kaitannya dengan zaman prasejarah (Ncuhi, red), Zaman kerajaan, kesultanan atau jaman penjajahan.

“Kita berharap semoga penemuan ini akan membuka wawasan baru untuk kita dan anak cucu kita nanti. Dan, tentunya mengubah peradaban yang ada sekarang,” tambahnya.

Dikatakannya, penemuan ini bukan pertama kalinya terjadi di desa ini. Namun, sudah seringkali. Beberapa tahun silam warga juga dihebohkan adanya Keris, Meriam aktif, pecahan Keramik, Piring dan Mangkuk. Barang-barang itu ada yang dijual dan ada juga yang masih disimpan oleh yang menemukannya.

Tidak hanya itu, di wilayah tersebut terdapat tiga kuburan besar, warga sekitar menamakannya kuburan keramat. Lokasinya di bukit belakang perkampungan sekarang. 

Berdasarkan informasi sejarah, jauh sebelum meletusnya Gunung Tambora pada tahun 1815 silam, di Desa  Mbuju Kecamatan Kilo  pun pernah ada Kesultanan dan pelabuhan besar. 

Menurut sejarah, Perkampungan itu, dulunya perkampungan yang sangat maju dan berperadaban tinggi. Pasalnya, setiap harinya Pelabuhan Kambu disesaki perahu-perahu besar dari berbagai penjuru daerah lain. Arus barang dan jasa sudah ada. Saking ramainya Pelabuhan masa itu, sampai-sampai lautnya tidak bisa dilihat gara-gara ditutupi perahu.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami