search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Perbanyak Jalan Kaki, Turunkan Risiko Depresi Pasca Melahirkan
Sabtu, 30 Oktober 2021, 10:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Perbanyak Jalan Kaki, Turunkan Risiko Depresi Pasca Melahirkan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Risiko mengalami depresi pasca melahirkan oleh ibu baru meningkat di masa pandemi Covid-19. Salah satu cara terbaik untuk mencegah itu terjadi menurut studi adalah dengan memperbanyak jalan kaki.

Studi terbaru yang terbit di Journal of Women’s Health mengungkapkan, melakukan jalan kaki minimal 15 menit sehari, dapat menjadi cara untuk mengurangi depresi pasca persalinan. Dengan catatan, beberapa kasus yang parah mungkin masih perlu lakukan perawatan medis tradisional.

Melansir dari Medical Express, depresi pasca melahirkan berbeda dengan baby blues. Bahkan, kondisi depresi pasca melahirkan ini, menyebabkan perubahan suasana hati yang parah, kelelahan, dan rasa putus asa.

Sekitar 23 persen dari ibu di Kanada mengalami gejala ini. Sementara itu, penelitian terbaru di Eropa dan Asia menunjukkan, jumlah ini meningkat hampir 30 persen selama pandemi Covid-19.

Depresi pasca melahirkan (PPD) dapat memiliki efek besar pada kesehatan mental wanita. Tak hanya wanita, ini juga terjadi pada perkembangan anak,” ungkap penulis studi Veronica Pentland.

“Jika Anda mengalami depresi, lebih sulit untuk merawat diri sendiri. Dan lebih dari itu, Anda juga akan sulit merawat anak,” lanjutnya.

Penelitian ini menganalisis data dari lima proyek penelitian, yang melibatkan 242 wanita yang melakukan jalan kaki dengan intensitas sedang, mulai dari 90 hingga 120 menit per minggu untuk mengurangi gejala tersebut.

“Berjalan cukup mudah diakses, dan Anda dapat melakukannya bersama bayi Anda,” ungkap asisten profesor Marc Mitchell dari Fakultas Ilmu Kesehatan.

“Jika Anda bisa keluar tiga atau empat kali seminggu selama setengah jam, atau 15 menit sehari dengan bayi di kereta dorong, temuan kami menunjukkan adanya hasil perbedaan yang sangat besar,” ungkap Marc.

Di sisi lain, hasil temuan ini mengungkapkan, bahwa berjalan kaki dapat mengurangi depresi pasca melahirkan secara signifikan bagi wanita.

Cara ini dilakukan mengingat adanya hambatan akses perawatan kesehatan mental mereka. Mulai dari stigma sosial, marginalisasi, diskriminasi, dan juga pandemi Covid-19.

“Jadi, berjalan kaki dapat memberi pengobatan alami untuk mengatasi hambatan ini,” pungkas Marc.(sumber: suara.com)
 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami