search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bisnis Kripto Mulai Merambah Koperasi dan LPD di Bali
Kamis, 18 November 2021, 21:40 WITA Follow
image

beritabali/ist/Bisnis Kripto Mulai Merambah Koperasi dan LPD di Bali

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Tokocrypto, pedagang aset kripto di Indonesia sedang menjajaki konsep kerja sama dengan koperasi dan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali.

"Kebetulan salah satu investor aset kripto di Bali pelaku koperasi dan LPD jadinya dia tertarik ide saya bagaimana menarik investor dari anggota nasabah lembaga keuangan mikro tingkat desa tersebut," ungkap Teguh Kurniawan Harmanda, COO Tokocrypto dalam sesi media gathering Tokocrypto yang diadakan di Sanur pada Rabu (18/11/2021).

Lebih lanjut, ia mengatakan potensi pasar kripto di Bali terbilang cukup besar. Hal ini juga diimbangi juga dengan antusiasme peminat pemula yang tertarik dengan aset investasi digital tersebut.

Sementara itu, dalam catatannya jumlah investor aset kripto di Indonesia dari tahun 2020 sebanyak 2,5 juta jiwa meningkat pesat menjadi 7,5 juta jiwa hingga bulan Juli 2021. 

Angka ini melebihi jumlah investor saham di pasar modal, menunjukkan seberapa besar minat para masyarakat untuk mulai terjun dan memahami industri kripto ini. Tokocrypto, sudah melayani lebih dari 1,5 juta user sejak berdiri tahun 2018. 

Manda mengatakan bahwa Tokocrypto saat ini ingin memperluas edukasi dan literasi mengenai aset kripto ke seluruh wilayah di Indonesia.

“Melihat pesatnya pertumbuhan investor aset kripto, kami ingin terus mendukung perkembangan industri blockchain dan aset kripto melalui berbagai edukasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya pemahaman dan pengenalan instrumen kripto dan teknologi yang digunakan sebelum terjun berinvestasi”, kata Manda. 

Dalam kegiatan ini, Manda, sapaan COO Tokocrypto mengungkapkan bahwa aset kripto sendiri sudah dilegalkan sebagai komoditas dan berhak diperdagangkan di bursa berjangka, berdasarkan ketentuan pemerintah melalui Bappebti. 

“Terdapat 13 pedagang aset kripto yang sudah diregulasi oleh pemerintah dan Tokocrypto adalah pedagang aset kripto pertama yang mendapatkan persetujuan tersebut”, ungkap Manda. 

T-Hub di Bali

Nanda Ivens, CMO Tokocrypto mengatakan bahwa potensi pertumbuhan aset kripto di Bali sangatlah besar, melihat begitu banyak peminat instrumen aset kripto di kota ini. 

Tokocrypto sedang membangun T-Hub, yang diharapkan dapat menjadi sarana edukasi dan berkumpulnya komunitas untuk berdiskusi dan mengembangkan berbagai ide guna mendorong perkembangan investasi kripto di Bali. Sebelumnya, Tokocrypto juga sudah menghadirkan T-Hub di Jakarta yang berlokasi di Patal Senayan.

“T-Hub Bali akan menjadi T-Hub ke 2 yang didirikan oleh Tokocrypto, melihat besarnya animo masyarakat Bali akan aset kripto. Berdasarkan data yang kami miliki, Bali adalah wilayah ke-2 dengan jumlah investor Tokocrypto terbanyak setelah Jawa," katanya. 

Ia menjelaskan Bali adalah salah satu destinasi pariwisata dunia, dimana termasuk daerah yang perekonomiannya sangat terdampak pandemic. Untuk itulah, dirinya berharap, hadirnya T-Hub di Bali dapat membantu membangkitkan perekonomian dengan memberikan edukasi terkait investasi. 

"Dengan ini, Tokocrypto ingin mengambil bagian untuk mendorong kemajuan ekonomi global melalui investasi di Bali, destinasi wisata terbaik dunia”, Tutup Nanda.
 

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami