Mengenal Laklak, Jajanan Manis Khas Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Salah satu kudapan khas bali yang berupa makanan ringan yang manis adalah Laklak. Makanan ini adalah jajanan tradisional yang ada di pasar tradisonal atau tempat penjual makanan ringan di Bali.
Jajanan tradisional ini merupakan makanan khas dari Singaraja Kabupaten Buleleng Bali. Makanan ini memang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Bali. Kue Laklak atau yang biasa disebut Jaje Laklak ini adalah kue mungil yang berbentuk lingkaran berdiameter 3 cm dan memiliki rasa yang legit.
Secara umum, Jaje Laklak berwarna putih dan ada pula yang berwarna hijau, warna pink/merah, dimana warna kue itu berasal dari pewarnaan alami yaitu berasal dari air daun pandan yang dicampurkan kedalam adonan atau warna merah yang berasal dari buah naga.
Jaje Laklak berbahan dasar tepung beras, dicetak menggunakan cetakan serabi tanah liat. Setelah matang, Jaje Laklak akan berlubang-lubang dibagian permukaannya. Tempat pembuatannya pun masih tradisional, itulah yang membuat rasa kue ini sangat khas dan pastinya terasa alaminya. Api yang digunakan masih menggunakan kayu bakar dengan cetakan tanah liat yang sederhana.
Saat ini jajanan ini sudah dibuat dengan berbagai macam ide kreatif. Bahkan kini semakin banyak ide-ide kreatif dari masyarakat dalam mengolah jajan Laklak ini. Salah satunya dengan memanfaatkan daun kelor yang dikenal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan digunakan sebagai campuran untuk bahan pewarna laklak.
Jadi laklak hijau yang banyak terdapat sekarang tidak hanya dari pewarna daun suji, melainnya dari daun kelor yang dihancurkan dan dicari airnya. Jadi laklak selain rasanya enak kita bisa mendapatkan manfaatnya dari daun kelor juga.
Laklak juga mirip dengan kue khas Jawa yang sering disebut dengan Serabi. Hanya saja kue serabi dikenal ukurannya lebih besar dan dengan toping manis yang berasal dari olahan gula pasir. Bahkan ada toping keju atau coklat juga. Sedangkan jaje Laklak itu menggunakan toping kelapa parut dan siraman gula merah yang sudah direbus hingga kental.
Reporter: bbn/tim